Jumat 03 Aug 2018 17:54 WIB

Rupiah Jumat Sore Melemah

Minat terhadap dolar AS karena outlook kenaikan suku bunga The Fed masih kuaat.

Petugas menata tumpukan uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri,Jakarta, Senin (23/7).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menata tumpukan uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri,Jakarta, Senin (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak melemah sebesar 18 poin menjadi Rp14.486 dibandingkan sebelumnya Rp14.468 per dolar AS.

Chief Market Strategist FXTM Hussein Sayed di Jakarta, Jumat mengatakan mata uang pasar negara berkembang cenderung masih mengalami tekanan setelah the Fed menyampaikan penilaian yang optimistis mengenai ekonomi Amerika Serikat. "Komite Fed menyampaikan aktivitas ekonomi meningkat dengan laju yang pesat dan belanja rumah tangga serta investasi bisnis pun meningkat," katanya.

Ia menambahkan bahwa pernyataan the Fed itu menyiratkan kenaikan suku bunga pada September dan Desember 2018. "Spekulasi kenaikan suku bunga AS tahun ini menopang dolar AS, sehingga menahan pergerakan mata uang pasar berkembang termasuk rupiah," katanya.

Baca juga, Pergeseran Waktu Panen Dongkrak Ekonomi Kuartal II

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan minat investor terhadap dolar AS karena outlook kenaikan suku bunga the Fed masih kuat. Ia menambahkan dolar AS yang kembali dalam posisi apresiasi juga seiring dengan penantian investor terhadap data "nonfarm payroll" (NFP) dan tenaga kerja Amerika Serikat.

"Jika data-data tersebut dirilis lebih baik, maka dolar AS berpotensi untuk melanjutkan penguatannya," katanya.

Sementara itu, sesuai kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.503 dibandingkan Kamis (2/8) di posisi Rp14.446 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement