Jumat 03 Aug 2018 05:00 WIB

Pertamina EP Tingkatkan Produksi Lapangan Jatibarang

Rata-rata produksi harian Jatibarang adalah 5184 BOPD dan 42.05 MMSCFD.

 Truk pengangkut BBM berjalan keluar usai mengisi pasokan tangki di Terminal Pertamina, Jakarta, Rabu (31/7).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Truk pengangkut BBM berjalan keluar usai mengisi pasokan tangki di Terminal Pertamina, Jakarta, Rabu (31/7). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP, Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah SKK MIGAS, melalui lapangan Jatibarang Field terus berupaya melakukan peningkatan produksi minyak dan gas. Public Relation Manager PT Pertamina EP Hermansyah Y Nasroen mengatakan strategi yang dilakukan adalah  program sumur eksisting berupa stimulasi, reaktivasi, konversi lifting, reparasi (well intervention) dan Work Over.

Selain itu, program lainnya adalah pemboran sebanyak 1 sumur dan direncanakan akan dilakukan 2 Sumur berikutnya di semester 2 Tahun 2018 di struktur Cemara (CMS) dan Akasia Bagus (ABG). Keberhasilan yang dicapai di Field Jatibarang dalam program optimalisasi produksi yaitu pertama program reaktivasi.

"Keberhasilan reaktivasi di Jatibarang Field yang memberikan kontribusi terhadap optimasi produksi adalah di anjungan lepas pantai XMA, 2 Sumur di anjungan tersebut XMA-8 dan XMA-9 berhasil dilakukan reaktivasi dengan pemasangan artificial lift ESP sampai Semester 1 Tahun 2018 kumulatif produksi dari 2 sumur tersebut mencapai : 20,709 bbls," kata dia.

Kedua, program optimasi lifting. Beberapa upaya untuk mengoptimalkan potensi produksi eksisting dilakukan dengan konversi Artificial lift. Beberapa keberhasilan konversi lifting dari Gas lift ke ESP diantaranya sumur CMT-15, Sumur JTB-172.

Selain itu konversi lifting juga dilakukan dari Gas Lift ke HPU pada JTB-161 juga memberikan hasil gain yang signifikan. Hal ini menjadi referensi untuk konversi sumur Gas lift lainnya,

Ketiga, program stimulasi. Upaya PT Pertamina EP Jatibarang Field dalam menahan laju penurunan ini adalah dengan melakukan program stimulasi pada sumur-sumur yang mengalami permasalahan scalling (endapan) dan kenaikan kadar air seperti pada Struktur Akasia Besar dan Jatibarang. Untuk sumur ABG-03 mendapatkan tambahan produksi sekitar 700 BOPD.

Keempat, program reparasi dan Work over baik Minyak maupun Gas juga memberikan hasil yang positif, di antaranya sumur Gas di Struktur Randegan dan Tugu Barat; RDG-48, RDG-50, TGB-19 menghasilkan tambahan rata-rata 1 MMSCFD. Untuk sumur minyak hasil workover yang cukup memberikan hasil signifikan adalah di struktur Akasia Bagus (ABG-2 dan ABG-3) serta struktur Jatibesar (JBS-01).

Saat ini kontribusi produksi dari ke tiga sumur tersebut rata-rata 537 BOPD secara sembur alam. Sementara rata-rata produksi harian Jatibarang adalah 5184 BOPD dan 42.05 MMSCFD.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement