REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (31/7) atau Rabu (1/8) pagi WIB. Penguatan dolar AS ini karena para investor menunggu pernyataan Federal Reserve (Fed) terbaru yang akan keluar pekan ini.
Bank sentral AS akan mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Rabu (1/8) waktu setempat. Secara luas diperkirakan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga saat ini, namun para investor akan melihat lebih secara cermat pernyataan kebijakannya untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang laju kenaikan suku bunga mendatang.
Yen Jepang melemah terhadap greenback pada Selasa (31/7) setelah bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), mengejutkan pasar dengan mengumumkan bahwa pihaknya bermaksud untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang diperpanjang. Yen melemah 0,70 persen terhadap dolar AS pada akhir perdagangan.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,15 persen menjadi 94,464 pada akhir perdagangan Selasa (31/7). Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1697 dolar AS dari 1,1709 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3124 dolar AS dari 1,3135 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7435 dolar AS dari 0,7408 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,84 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,00 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9900 franc Swiss dari 0,9880 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3002 dolar Kanada dari 1,3024 dolar Kanada.