Rabu 01 Aug 2018 02:49 WIB

Pengamat: Pertamina Harus Bisa Jaga Produksi

Pertamina juga perlu menjamin tidak ada pembengkakan biaya produksi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Pemerintah Resmi memberikan kelanjutan kontrak operasi Blok Rokan kepada Pertamina. Selasa (31/7).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Pemerintah Resmi memberikan kelanjutan kontrak operasi Blok Rokan kepada Pertamina. Selasa (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Energi Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmi Radhi menilai penyerahan Blok Rokan sepenuhnya kepada Pertamina merupakan tantangan dari pemerintah agar Pertamina bisa menjaga produksi. Fahmi menilai, Pertamina dalam hal ini harus bisa menjamin bahwa produksi blok yang merupakan produsen minyak terbesar di Indonesia ini tidak turun.

"Pertamina harus jamin bahwa tidak terjadi penurunan produksi, juga tidak ada pembengkakan biaya produksi dan harus efisien," ujar Fahmi saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (31/7).

Baca juga, Pertamina Kembangkan Teknologi EOR di Blok Rokan

Fahmi menilai, Pertamina mampu menjaga produksi ini, mengingat kualitas SDM dan pengalaman Pertamina selama ini dalam mengelola blok migas. "Saya yakin Pertamina mampu, baik dari SDM, maupun penyediaan dana," ucapnya.

Fahmi juga menilai, untuk investasi ke depan, Pertamina bisa menggunakan skema share down. Hanya, kata Fahmi, jangan sampai peluang share down yang diberikan pemerintah membuat Pertamina tidak menjadi mayoritas di Blok Rokan.

"Namun, jangan kemudian Pertamina sudah menyatakan sanggup 100 persen, lalu share down 39 persen. Pendanaan bisa share down atau gunakan sumber pembiayaan dari perbakan dalam dan luar negeri. Dengan cadangan Rokan masih besar, lembaga keuangan akan antre untuk membiayainya," ujar Fahmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement