REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan jasa pengiriman PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE membeli mesin sortir otomatis (automation cross belt sorter machine). Ini dilakukan sebagai langkah awal pembangunan pusat pengiriman skala besar (mega-hub) di Tangerang, Banten.
Presiden Direktur JNE M Feriadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/7), menjelaskan pembelian mesin berteknologi tinggi itu dilakukan oleh Damon, perusahaan penyedia alat pendukung operasional logistik dan rantai pasokan yang berpusat di Shanghai, Cina. "Kami berharap setelah tahap awal berjalan, proses pembangunan 'mega-hub' ini akan berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan," katanya.
Menurut Feriadi, inisiasi itu merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. "Mega-hub" JNE akan dibangun di Kedaung Wetan, Neglasari, Tangerang, Banten, yang lokasinya diklaim strategis karena berada sangat dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Letak strategis itu diharapkan dapat mempercepat mobilitas paket kiriman.
Dibangun di atas tanah seluas 39 ribu meter persegi, bangunan itu akan memiliki kapabilitas untuk menangani sekitar 30 juta paket per bulan atau kurang lebih satu juta paket per hari atau sama dengan 48 ribu paket per jam. Dengan kapasitas tersebut, JNE memastikan siap menangani lebih banyak lagi amanat pelanggan dan mendistribusikan hingga ke pelosok Nusantara mau pun 250 negara di semua benua.
"Mega-hub" ditargetkan akan selesai dibangun pada kuartal keempat 2019. Pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu langkah JNE dalam mewujudkan misinya untuk menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia.
Hingga hari ini, jumlah paket pelanggan yang dikirimkan oleh JNE mencapai rata-rata 19 juta paket per bulan, bahkan meningkat lebih dari 20 juta paket pada momen Ramadhan dan Idul Fitri lalu. "Itu berarti setiap hari JNE mengirimkan sekitar 600 ribu paket ke berbagai tujuan di dalam mau pun luar negeri," ungkap Feriadi.