REPUBLIKA.CO.ID, MAPPI -- Dalam meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di tanah Papua dan mencapai target 23 persen penggunaan pembangkit listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT), PLN terus berupaya untuk melistriki daerah-daerah yang belum menikmati listrik dengan memanfaatkan pembangkit listrik dari EBT. Salah satunya seperti di Desa Enem, Kabupaten Mappi, Papua yang telah memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi.
PLN telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas daya sebesar 100 KWp guna melistriki 41 pelanggan yang terdapat di Desa Enem. Tidak hanya di Desa Enem, PLN juga telah membangun PLTS di 21 desa lainnya dalam memanfaatkan EBT.
Direktur Bisnis Regional Maluku Papua PLN Ahmad Rofik menyatakan bahwa PLN terus mengembangkan potensi EBT di daerah-daerah, terutama di Tanah Papua. “Meskipun tidak mudah dalam melistriki di daerah Timur Indonesia, namun pembangunan infrastruktur kelistrikan di seluruh pelosok harus terealisasi. PLN pun berkomitmen untuk membangun pembangkit yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti tenaga surya atau tenaga air,” ujar Rofik.
Adanya infrastruktur kelistrikan yang tersedia untuk masyarakat Desa Enem ini menjadi bagian penting dalam membangun Papua dan sebagai tanda bahwa listrik sudah dapat dinikmati oleh masyarakat desa-desa di Papua. Setelah sukses melistriki 197 desa di tanah Papua pada tahun lalu, hingga Juli 2018 ini, PLN telah melistriki 51 desa di Papua dan akan terus melistriki desa-desa yang belum berlistrik.
Peresmian penyalaan listrik untuk 51 desa ini dilakulan oleh Direktur Bisnis Regional Maluku Papua PLN bersama Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu di Desa Enem, Distrik Obaa, Kab. Mappi, Selasa (24/7) lalu.
Wujud komitmen PLN menerangi tanah Papua.
“PLN akan terus melistriki desa di Tanah Papua tanpa terkecuali. Sekitar 1.200 desa yang akan dilistriki PLN di Papua dan Papua Barat. 51 desa yang diresmikan saat ini tersebar di Papua dan Papua barat, di mana Papua terdapat 31 desa dan Papua Barat 20 desa,” jelas Rofik seperti dalam siaran persnya, Kamis (26/7).
Yohanes menyatakan apresiasi dan dukungannya kepada PLN karena adanya Program Papua Terang ini. “Beberapa waktu lalu, kami sudah berbincang dengan PLN mengenai kebutuhan kelistrikan di Kabupaten Mappi. Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah menerangi Kabupaten Mappi dan semoga hubungan baik antara Pemda dengan PLN dapat terus berjalan dengan baik. Kami akan terus mendukung PLN dalam menerangi tanah Papua terkhusus Kabupaten Mappi ini,” tegas Yohanes.
Tidak kurang dari Rp 200 miliar dana yang dikeluarkan PLN dalam melistriki desa terhitung dari awal tahun. Hal tersebut merupakan salah satu bukti kesungguhan PLN dalam menerangi Bumi Cenderawasih.
“Sudah hampir tujuh tahun ini kami belajar hanya menggunakan pelita di malam hari. Kami bersyukur akhirnya listrik bisa masuk di Enem ini,” ungkap salah satu siswa SMP di Desa Enem.