Senin 23 Jul 2018 20:46 WIB

Kalbar Optimalkan Tanam Cabai untuk Realisasi Ekspor

Kalbar siap mewujudkan lumbung pangan dunia dari perbatasan

Red: EH Ismail
Area perkebunan cabai di perbatasan Kalimantan Barat
Area perkebunan cabai di perbatasan Kalimantan Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalimantan Barat merupakan provinsi yang berbatasan dengan Serawak - Malaysia. Posisinya sangat strategis karena dekat dengan pintu perbatasan Entikong. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah mencanangkan Provinsi Kalimantan Barat sebagai salah satu kawasan lumbung pangan nasional di perbatasan, dengan sentra utamanya  Kabupaten Sanggau, Sintang Sambas, Kapuas Hulu dan Bengkayang.

“Kemudahan akses perdagangan antara Kalbar dan Sarawak Malaysia dapat dimanfaatkan untuk melakukan ekspor berbagai komoditas pertanian," kata Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan Entikong, Tatang Sihabudin, saat bersama kasubdit Aneka Cabai, Ditjen Hortikultura dan Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Kalbar, Mardiyah, Jum'at (19/7).

Menurut Tatang, jenis sayuran yang banyak diminati penduduk Sarawak antara lain cabe rawit, terung, sawi, dan labu. "Petani membutuhkan bimbingan terkait tata cara budidaya dan penanganan pasca panen yang sesuai permintaan pasar," ujar Tatang.

Sementara itu Mardiyah menuturkan, kebutuhan cabe di Kalbar masih dipasok dari Jawa Tengah. Terutama pada musim kemarau, cabe rawit banyak dipasok dari Jawa Tengah dan dipasarkan di Pasar Sentral Flamboyan, Pontianak. "Mulai Agustus diharapkan petani sudah mulai banyak menanam aneka sayuran sehingga kebutuhan menjelang perayaan natal dapat dipenuhi dari petani lokal," tambah Mardiyah.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Prihasto menambahkan, "Pemerintah telah mengalokasikan dana APBN tahun 2018 sebesar Rp. 4,5 milyar untuk pengembangan cabe rawit di 10 kabupaten. Diharapkan kebutuhan cabe untuk masyarakat bisa dipenuhi dari produksi lokal dan selebihnya dapat dijual ke negara tetangga," tambah Prihasto.

Sedangkan Kepala Bidang Hortikultura-Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat, Endang Kusumayanti menyatakan, kesiapan daerahnya untuk memperluas areal tanam cabai sekaligus mendorong realisasi ekspornya. "Kami siap mewujudkan lumbung pangan dunia dari perbatasan, sebagaimana arahan Menteri Pertanian.

Selain beras dan buah-buahan kami akan ekspor cabai melalui Entikong ke Sarawak”, tuturnya.

Endang menjelaskan, pada 2017 lalu, produksi cabai di Kalbar mencapai 1.665 ton untuk cabe besar dan 4.719 ton untuk cabe rawit dengan luas panen total mencapai  seribu hektar. Dengan jumlah penduduk Kalbar 5  Juta jiwa dan konsumsi per kapta cabai rata-rata setahun 1,6 kg/kapita, maka kebutuhan cabe untuk konsumsi masyarakat Kalbar diperkirakan mencapai 7.900 ton per tahun.

Berdasarkan data tersebut, terdapat kekurangan 1.500 ton cabai. Dinas Pertanian Provinsi Kalbar harus menambah areal untuk mencapai swasembada cabai. “Jika harga cabai di luar negeri menguntungkan, sementara untuk kebutuhan lokal kita bisa cukupi, kami akan dorong juga untuk ekspor ke  negara tetangga" paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement