Sabtu 21 Jul 2018 12:23 WIB

IMF dan Bank Dunia Minati Proyek LRT Indonesia

Sejumlah pihak asing sudah menyatakan keinginannya untuk membangun LRT di Indonesia

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang berada di Stasiun Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (13/7).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang berada di Stasiun Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia berminat untuk terlibat mengembangkan pembangunan kereta api ringan (LRT) di Medan, Bandung, dan Surabaya. Moda transportasi massal rel ini sebagai solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di tiga kota itu.

"Saat sidang IMF dan Bank Dunia Oktober nanti di Bali, pemerintah ingin mengajukan proposal pembangunan LRT di tiga kota dengan harapan studi kelaikan sudah bisa difinalisasi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers usai membuka Rapat Kerja Nasional III 2018 Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (Maska) di Jakarta, Sabtu (21/7).

Dikatakannya, sejumlah pihak asing memang sudah menyatakan keinginannya untuk membangun LRT di Indonesia karena memang dinilai memiliki nilai ekonomis. Pemerintah, kata dia, memang sedang mendorong pihak asing termasuk swasta asing untuk ikut terlibat dalam membangun infrastruktur transportasi massal seperti LRT dan kereta api yang dinilai efektif mengurangi kepadatan di jalan raya.

Baca juga:

LRT Jakarta akan Diresmikan 10 Agustus

Pakar: LRT Relevan untuk Mengelola Tata Ruang Kota

Selama ini, dikatakan Menhub, sejumlah pihak asing sudah melirik dan menyatakan ingin terlibat dalam pembangunan sejumlah infrastruktur LRT dan kereta api di Indonesia. "Saya contohkan swasta Jepang tertarik membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya yang nilainya fantastis hingga Rp 60 triliun," kata Menhub.

Pembangunan LRT di Indonesia, kata Budi, selain diharapkan bisa kurangi kemacetan lalu lintas juga akan bisa merubah gaya hidup penduduk Indonesia untuk beralih ke transportasi massal. Pemerintah tentunya menyambut baik keinginan IMF dan Bank Dunia terlibat dalam pembangunan LRT di Medan, Bandung dan Surabaya karena dipastikan industri kereta api nasional akan kena dampaknya dan makin dikenal di mata internasional.

"Produksi kereta Inka sudah mampu menembus pasar Bangladesh dan kita membuktikan karya anak bangsa sudah mampu berbicara di mata dunia," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement