Kamis 02 Aug 2018 16:49 WIB

Kemenhub akan Subdsidi LRT Jabodebek Hingga 50 Persen

Tarif komersial LRT Jabodebek berkisar Rp 22 ribu hingga Rp 24 ribu

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
 Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) di kawasan Cawang, Jakarta, Senin (7/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) di kawasan Cawang, Jakarta, Senin (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah akan memberikan subsidi pada kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta. Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, LRT Jakarta terbagi dua.

Pertama, LRT yang berlokasi di Kelapa Gading yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta. LRT ini, menurut Menhub, akan disubsidi oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Untuk jalur LRT dari Dukuh Atas sampai Cibubur (LRT Jabodebek, red), kami (Kemenhub, red) yang akan memberikan subsidi," ujar Budi kepada wartawan di acara Sosialisasi Keselamatan Jalan di Gedung Graha Sanusi, UPI, Kamis (2/8).

Baca juga, LRT, Transportasi Sumsel Masa Depan

Budi mengatakan, semula LRT Jabodebek tarif komersialnya Rp 22 ribu sampai Rp 24 ribu. Namun, pihaknya akan memberikan subsidi hingga 50 persen. Jadi, tarif LRT Jabodebek akan dikenakan sebesar Rp 10 sampai Rp 12 ribu.

"Sudah siap anggarannya. Akhir 2019 LRT ini akan selesai," katanya.

Sementara untuk LRT Palembang, menurut Budi, saat ini masih dalam ujicoba operasional. Target operasinya, nanti pada 10 Agustus.

LRT Palembang ini akan mendapat subsidi. Jadi tarifnya Rp 5 ribu. Sedangkan ke bandara tarifnya Rp 10 ribu.

"LRT Palembang siap digunakan Asian Games, insya allah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement