Sabtu 21 Jul 2018 00:01 WIB

Harga Telur Ayam Belum akan Turun Pekan Ini

Operasi pasar dinilai belum efektif.

Rep: melisa riska putri/ Red: Ani Nursalikah
Operasi Pasar Telur Ayam.
Foto: Republika/ Wihdan
Operasi Pasar Telur Ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga telur ayam diperkirakan belum mencapai harga normal pada pekan ini. Sebab, harga di peternak masih dinilai tinggi oleh pedagang pasar.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri mengatakan, harga telur ayam di kandang masih di angka Rp 21 ribu per kilogram sehingga membuat pedagang menjual dengan harga minimal Rp 26 ribu per Kg.

"Belum ada gambaran dari sananya turun. Sepertinya dalam minggu ini berat untuk (harga telur ayam) turun. Kami enggak tahu minggu depan ya," uja dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (20/7).

Menurutnya, ritme kenaikan harga telur ayam saat ini dibanding beberapa bulan sebelumnya jauh lebih tinggi. Sekarang harga telur ayam dijual Rp 28 ribu sampai Rp 29 ribu per Kg.

Berdasarkan laman Info Pangan, harga rata-rata telur ayam di DKI Jakarta Jumat (20/7) sebesar Rp 28.046 per Kg. Tercatat, harga tertinggi untuk telur ayam berada di Pasar Senen yang mencapai Rp 30 ribu per Kg. Sementara harga terendah dijual di Pasar Cempaka Putih sebesar Rp 24 ribu per Kg.

Berdasarkan pantauan hari ini, beberapa pasar mengalami penurunan harga telur ayam seperti di Pasar Pulo Gadung dan Pasar Glodok yang turun menjadi Rp 27 ribu dari sebelumnya Rp 28 ribu per Kg. Begitu juga dengan harga telur ayam di Pasar Pal Meriam yang turun Rp 2.000 per Kg dari Rp 28 ribu per Kg menjadi Rp 26 ribu per Kg.

Diakuinya, harga stabil tinggi kali ini adalah yang terlama. Pasca-Lebaran, harga ayam dan telur kerap mengalami kenaikan harga seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi berbeda untuk tahun ini.

"Ini cukup lama, pasca-Lebaran sampai sekarang masih tinggi," kata dia.

Ia menambahkan, harga telur normal pada angka Rp 19 ribu hingga Rp 22 ribu per Kg. Pasca-Lebaran tahun ini, harga telur ayam sempat berada di atas Rp 22 ribu per Kg namun tidak setinggi pekan ini.

"Akhir-akhir ini harganya terus naik dari Rp 25 ribu, Rp 26 ribu sampai di angka Rp 29 ribu, itu menurut saya tinggi," katanya.

Menanggapi kondisi harga yang tak kunjung turun membuat Kementerian Pertanian melakukan Operasi Pasar (OP). Sebanyak 100 ton digelontorkan untuk meredam harga di pasaran. Telur ayam dijual ke konsumen secara langsung dengan harga Rp 19.500 per Kg.

Sayangnya, OP yang dilakukan Kamis (19/7) di 50 titik itu belum efektif. Menurut Abdullah, OP bisa efektif mempengaruhi harga selama langsung dijual ke pedagang. Jadi, Kementan mengguyur telur ayam ke pedagang untuk kemudian baru dijual ke konsumen.

Sebab, yang menjadi rujukan konsumen, survei dan media adalah harga di tingkat pedagang. "Itu akan efektif di harga. Jadi kalau OP-nya yang jualan mereka sendiri, pasarnya belum jelas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement