Jumat 20 Jul 2018 06:10 WIB

Dolar AS Menguat Didukung Data Ekonomi Positif

Indeks dolar AS yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama naik 0,04 persen

Dolar AS
Foto: Andika Wahyu/Antara
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (19/7) atau Jumat (20/7) pagi WIB. Penguatan dolar AS ditopang data ekonomi AS yang secara umum positif.

Klaim pengangguran mingguan AS turun ke tingkat terendah sejak 1969, menurut Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (19/7). Dalam pekan yang berakhir 14 Juli, angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman mencapai 207 ribu, turun 8.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya.

Rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 220.500, turun 2.750 dari rata-rata direvisi minggu sebelumnya. Penguatan mata uang greenback ini juga didukung oleh pernyataan terbaru dari Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell.

Powell mengatakan dalam dua sesi sebelumnya bahwa ekonomi AS berada di titik puncak beberapa tahun di mana pasar kerja tetap kuat dan inflasi tetap di sekitar target The Fed sebesar 2,0 persen. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,04 persen menjadi 95,110 pada akhir perdagangan Kamis (19/7) waktu setempat.

 

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1644 dolar AS dari 1,148 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3015 dolar AS dari 1,3063 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7358 dolar AS dari 0,7402 dolar AS.

Dolar AS dibeli 112,47 yen Jepang, lebih rendah dari 112,85 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9990 franc Swiss dari 0,9991 franc Swiss, dan naik ke 1,3252 dolar Kanada dari 1,3174 dolar Kanada.

sumber : Antara/Xinhua

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement