REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (16/7) atau Selasa (17/7) pagi WIB. Pelemahan dolar AS ini karena investor mengurangi taruhan mereka pada greenback menjelang pidato pertama Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres.
Powell diperkirakan akan menyampaikan kesaksian setengah tahunannya tentang ekonomi dan kebijakan moneter di hadapan Komite Perbankan Senat AS pada Selasa waktu setempat. Para analis mengatakan Powell kemungkinan akan mengulangi pengetatan kebijakan moneter bank sentral secara bertahap, tetapi setiap pernyataan hati-hati pada perdagangan dapat memicu selera pasar untuk mengambil risiko lagi.
Di sisi ekonomi, penjualan ritel AS mencapai 506,8 miliar dolar AS pada Juni, meningkat 0,5 persen dari bulan sebelumnya, dan 6,6 persen di atas Juni 2017, Departemen Perdagangan melaporkan pada Senin (16/7).
Sementara itu, persediaan bisnis AS naik 0,4 persen pada Mei, menurut laporan terbaru dari Departemen Perdagangan. Penjualan melonjak 1,4 persen dalam bulan tersebut, sementara rasio persediaan terhadap penjualan turun menjadi 1,34 dari 1,35.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,25 persen menjadi 94,512 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1713 dolar AS dari 1,1678 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3231 dolar AS dari 1,3228 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7418 dolar AS dari 0,7414 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,31 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,30 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9968 franc Swiss dari 1,0021 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3141 dolar Kanada dari 1,3162 dolar Kanada.