REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) menjamin stok beras di musim kemarau ini aman. Bahkan ia menjamin beras masih tersedia hingga akhir tahun.
"Stok cadangan pemerintah kita terget tiga juta ton sampai akhir tahun," ujarnya saat menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018 di Balai Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor, Kamis (12/7).
Buwas juga menyebut pemerintah belum berencana untuk melakukan impor beras di akhir tahun ini. Dampak kemarau disebut masih bisa ditutupi dari surplus padi yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Tetap kepedulian terhadap petani. Kita serap produk dalam negeri untuk cadangan kita," kata Buwas.
Bulog sendiri saat ini sudah menjalankan bisnis beras dalam kemasan mini atau saset untuk dipasarkan di seluruh Indonesia. Dengan cara ini masyarakat tidak perlu khawatir lagi akan terjadi kelangkaan beras selama lima bulan ke depan.
"Sekarang sudah beredar beras saset. Bahkan permintaan masyarakat banyak, antusias. Alhamdulillah," ucap Buwas.
Dengan melimpahnya produksi beras petani dalam negeri, bahan makanan pokok ini tidak bisa lagi digunakan sebagai alat teror. Masyarakat diminta untuk tenang karena beras saset ini sudah banyak beredar di warung-warung sekitar.
"Masyarakat sekarang sudah tidak takut tidak ada beras karena beras ada dimana-mana. Itu yang penting. Jadi beras tidak bisa digunakan sebagai alat teror," lanjutnya.