Rabu 11 Jul 2018 20:07 WIB

Kalsel dan Sulteng Diminta Percepat Serap Gabah

Bulog harus bisa memanfaatkan momentum panen sebaik-baiknya.

Red: EH Ismail
Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memimpin langsung rapat sergap di Kalimantan Selatan, Selasa (10/7), dan Sulawesi Tengah, Rabu (11/7).
Foto: Humas BKP Kementan
Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memimpin langsung rapat sergap di Kalimantan Selatan, Selasa (10/7), dan Sulawesi Tengah, Rabu (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Untuk mempercepat penyerapan gabah/beras petani oleh Bulog, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi memimpin langsung rapat sergap di Kalimantan Selatan, Selasa (10/7), dan Sulawesi Tengah, Rabu (11/7). 

“Kalimantan Selatan ini potensi panennya masih banyak, terutama pada Juli - Agustus ini. Karena itu, saya mendorong Bulog bisa menyerap 56.528 ton sampai akhir Agustus 2018,” kata Agung di Banjarmasin.

Menurut Agung, Bulog harus bisa memanfaatkan  momentum panen sebaik-baiknya agar target serapan gabah bisa tercapai. Sampai saat ini, realisasi serap gabah petani Kalsel masih di angka 5.295 ton atau 28 persen dari total target sergap sampai Agustus, yaitu 22 ribu ton. Adapun potensi produksi Juli-Agustus diperkirakan mencapai 300 ribu ton dan sasaran target sergap harian sebesar 918 ton.

“Juli sampai Agustus ini harus kita manfaatkan sebagai momentum menyerap gabah sebanyak-banyaknya dari petani,” ujar Agung.  Realisasi sergap di Kalsel, Agung melanjutkan, dapat terus ditingkatkan dengan mengoptimalkan kemitraan yang ada untuk menjual beras ke Bulog.

Di Sulawesi Tengah, Agung yang juga menjabat Ketua I Sergap Kementan  mengatakan, untuk meningkatkan sergap perlu dilakukan kerja sama semua pihak guna melakukan pengawasan setiap harinya. Hal itu penting dilakukan guna mencapai target sergap Sulteng yang harus dicapai sampai akhir Agustus, yakni sebesar 50 ribu ton. Saat ini, realisasi sergap Sulteng baru mencapai 9.734 ton (22,90 persen) dengan arget harian 671 ton. Adapun potensi produksi sampai akhir Agustus 2018 sekitar 22.221 ton.

Untuk mempercepat serapan gabah/beras, Gubernur Sulawesi Tengah melalui suratnya tertanggal 29 Juni 2016 menginstruksikan agar dilakukan pemotongan beras untuk stok beras pemerintah melalui Divre Bulog di tingkat penggilingan sebesar 10 persen. “Khusus Kabupaten Parigi Moutong, pemotongannya 15 persen,” ujar Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement