Selasa 10 Jul 2018 08:15 WIB

Ribuan Hektare Tanaman Padi di Soppeng Alami Puso

Pemerintah telah menyiapkan bantuan untuk para petani yang tanamannya menjadi korban.

Rep: Agus Yulianto/ Red: Muhammad Hafil
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulsel Fitriani memberikan keterangan terkait lahan pertanian yang puso di Kabupaten Soppeng, Selasa (10/7).
Foto: Republika/Agus Yulianto
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulsel Fitriani memberikan keterangan terkait lahan pertanian yang puso di Kabupaten Soppeng, Selasa (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SOPPENG -- Sedikitnya 2.861 hektare lahan persawahan terkena luapan Sungai Walennae dan Sungai Bila, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), dalam beberapa dua pekan terakhir ini. Dampaknya,  tanaman padi yang masih berusia muda milik para petani di kabupaten ini, sekitar mengalami puso (gagal panen) karena mati membusuk.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulsel Fitriani mengatakan, dari luasan lahan tanaman padi yang tergenang banjir sejak akal Juli itu, maka hampir seluruhnya mengalami puso. "Jelas menimbulkan kerugian besar bagi para petani. Kerugiannya mencapai miliaran rupiah," ujarnya saat mendampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerjanya di Desa Kessing, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulsel, Selasa (10/7).

 

Fitriani menyebutkan, areal sawah di Desa Kessing merupakan yang paling luas terkena dampak banjir di wilayah Kabupaten Soppeng. Kata dia, luas areal persawahan di Desa Kessing yang terkena banjir mencapai 821,10 hektare dari luas total tanaman padi di desa ini yang mencapai 955,10 ha. Dari luasan tanaman padi yang terdampak banjir itu, maka yang selamat mencapai 62,50 hektare, dan puso 758,60 hektare.

photo
Pemerintah dan warga menyiapkan perahu untuk mendistribusikan bantuan benih dan pupuk kepada petani korban banjir Soppeng, Provinsi Sulsel.

 

Dari  data yang dikumpulkannya, kata dia menyebutkan, tanaman padi yang puso itu terdapat di empat kecamatan, yakni Donri Donri, Lilirilau, Marioriawa, dan Ganra.  "Saat ini, para petani sangat membutuhkan bantuan benih dan pupuk, agar bisa melanjutkan usahataninya," ujarnya.

 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah telah menyiapkan bantuan untuk para petani yang tanaman padinya mengalami puso akibat terdampak banjir luapan Sungai Walennae. Bantuan kepada korban terkena banjir itu berupa benih dan bibit padi, pupuk, Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP) serta excavator.

 

"Dengan bantuan benih dan pupuk ini, petani diharapkan bisa kembali melakukan penanaman," katanya.

 

Bupati Soppeng A Kaswadi Razak mengatakan, produktivitas tanaman padi di Kabupaten Soppeng bisa mencapai 6 ton per hekater per musim. Dia pun optimistis produktivitas hasil panen di Soppeng akan semakin meningkat. Apalagi Kabupaten Soppeng memiliki mata air di Kampung Medde, Desa Patampanua, dan Bendungan Salo Bunne.

 

Hanya saja, Razak mengaku ada beberapa kendala dalam peningkatan produksi tanaman padi di wilayannya. Kendala itu, menyangkut infrastruktur pertanian seperti bendungan, jaringan irigasi, embung-embung, sumur bor dan dam parit. "Itu masih kurang,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement