REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) saat ini tengah menyiapkan pengadaan //barcode untuk distribusi LPG tiga kilogram bersubsidi. Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan barcode tersebut menjadi salah satu cara untuk mengawasi distribusi LPG tiga kilogram bersubsidi.
"mengenai barcode tentu ini pun akan kita lakukan karena untuk kita monitor melakukan pengawasan dan distribusi masyarakat," kata Nicke di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu (4/7).
Terlebih, Nicke menjelaskan Pertamina sejak 1 Juli 2018 sudah melakukan uji coba penjualan LPG tiga kilogram nonsubsidi dengan wana tabung pink. Sementara, LPG tiga kilogram bersubsidi masih dijual dengan tabung bewarna hijau.
Nicke menjelaskan sistem barcode tersebut menjadi skema pertama untuk mengawasi distribusi LPG tiga kilogram. Untuk skema kedua, Nicke memastikan Pertamina akan mengawasi dengan cara penggunaan kartu.
Baca juga, 5.000 Tabung Elpiji Tiga Kilogram Nonsubsidi Diuji Pasar
Menurutnya, pengawasan dengan menggunakan kartu sesuai dengan pengalaman Bulog dalam mendistribusikan beras subsidi. "Bulog juga melakukan untuk beras karena ada beberapa produk yang diberikan pada masyarakat miskin. Kalau tidak salah, Bulog mengeluarkan kartu, kita akan lakukan," jelas Nicke.
Nicke menilai kedua cara pengawasan tersebut tidak bermasalah, terlebih jika menggunakan kartu akan memudahkan salam pemberian subsidi. Sementara Q`CC barcode juga akan memudahkan Pertamina dalam memonitor distribusi LPG tersebut.
Pertamina sudah memutuskan untuk mengeluarkan LPG tiga kilogram nonsubsidi Bright Gas dengan tabung bewarna pink untuk masyarakat yang tergolong bukan masyarakat mampu memilih LPG tiga kilogram bersubsidi bewarna hijau.
In Picture: Pertamina Uji Pasar Elpiji 3 Kg Non Subsidi