Ahad 01 Jul 2018 20:15 WIB

Menteri Rini: Banyak Negara Pesan Kereta Api Buatan RI

PT INKA berupaya meningkatkan kapasitas produksi.

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Ani Nursalikah
Menteri BUMN, Rini Soemarno, mengunjungi lokasi proyek pembangunan workshop/pabrik kereta api milik PT INKA (Persero) di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Foto: Doc Kementerian BUMN
Menteri BUMN, Rini Soemarno, mengunjungi lokasi proyek pembangunan workshop/pabrik kereta api milik PT INKA (Persero) di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Masih dalam kunjungan ke Provinsi Jawa Timur, setelah mengunjungi petani kopi rakyat di Jember, Menteri BUMN Rini Soemarno juga bertandang ke lokasi proyek pembangunan workshop/pabrik kereta api milik PT INKA (Persero) di Desa Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

PT INKA saat ini sedang berupaya meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka mendukung program pengembangan industri perkeretaapian nasional dan menjawab tantangan kebutuhan sarana kereta api dari luar negeri. Pabrik yang memanfaatkan lahan seluas 84 hektare ini juga merupakan sinergi antara PT INKA dengan PTPN XII.

Pabrik modern ini diharapkan akan menjadi bengkel perakitan sarana kereta api baru kedua setelah workshop yang ada di Madiun. Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Boviantoro mengatakan, saat ini sedang menyelesaikan proses perizinan dan rancang bangun untuk pabrik modern yang akan digunakan memproduksi sarana kereta api berbasis alumunium dan stainless steel.

Proses pembangunan tahap pertama direncanakan mulai pada akhir 2018 dan dapat mulai beroperasi pada awal 2020. Total investasi dari pembangunan proyek ini tercatat mencapai Rp 1,6 triliun.

Kedekatan lokasi workshop dengan pelabuhan barang Tanjung Wangi yang dikelola PT Pelindo III ini nantinya akan sangat mendukung perusahaan dalam proses pengiriman produk jadi melalui laut, baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri di luar pulau Jawa.

PT INKA mencatat kontribusi penjualan ekspor perseroan meningkat dalam tiga tahun terakhir yang tercermin dalam nilai kontrak penjualan ekspor tercatat sebesar Rp 850 miliar pada 2015 dan meningkat menjadi Rp 1,33 triliun di 2017. Negara- negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Bangladesh, Malaysia, Singapura, Australia, dan Filipina.

Selain untuk mendukung perkembangan bisnis PT INKA, berdirinya workshop ini diharapkan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan perindustrian di Kabupaten Banyuwangi dan juga perekonomian bagi masyarakat di sekitar dan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi pada umumnya. "Saya bangga PT INKA terus mengembangkan bisnisnya. Banyak negara yang membeli kereta api buatan RI. Semoga pembangunan pabrik baru ini berjalan lancar dan bisa selesai sesuai dengan yang ditargetkan," katanya dalam siaran persnya, Ahad (1/7).

Pembangunan pabrik ini menjadi bukti industri perkeretaapian nasional mampu menjawab tantangan kebutuhan sarana kereta api dari luar negeri. "Saya akan terus memantau dan memastikan pelaksanaan pembangunan proyek ini, “ ujar Rini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement