Jumat 22 Jun 2018 06:12 WIB

Pemerintah Malaysia Tetap Lanjutkan Proyek Najib Razak

Lebih dari 3 miliar ringgit dana pemerintah Malaysia dalam proyek ini diselewengkan

Seorang pekerja konstruksi berjalan melewati plang bertuliskan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) di Kuala Lumpur, Malaysia, 3 Februari 2016.
Foto: Reuters/Olivia Harris
Seorang pekerja konstruksi berjalan melewati plang bertuliskan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) di Kuala Lumpur, Malaysia, 3 Februari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Proyek Tun Razak Exchange (TRX) yang digagas oleh Pemerintahan mantan perdana menteri Najib Razak akan tetap dilanjutkan walaupun lebih dari 3 miliar ringgit dana Pemerintah Malaysia untuk TRX City Sdn Bhd (TRXC) telah diselewengkan oleh 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng mengemukakan hal tersebut dalam pernyataannya di Putrahaya, Kamis (21/6).

Salah satu proyek TRX adalah pembangunan Menara The Exchange 106 lantai yang merupakan gedung paling tinggi di Malaysia dan Asia Tenggara yang dibangun oleh perusahaan Indonesia, Mulia Property Development. Lim mengatakan kabinet telah memutuskan untuk meneruskan proyek TRX demi mengembalikan kembali segala dana yang telah diselewengkan serta membayar balik semua pinjaman lama, dengan mengambil peluang dan investasi yang telah dibuat.

Kabinet berpendapat bahwa penerusan proyek ini akan menghasilkan keuntungan kecil bagi pemerintah. TRXC adalah satu perusahaan milik Kementerian Keuangan. Sebelum nya dikenali sebagai 1MDB Real Estate Sdn Bhd, yaitu satu anak perusahaan milik penuh 1MDB.

Atas nasihat Jawatan Kuasa Uang Negara TRXC telah pindah kepemilikan kepada Kementerian Keuangan pada 31 Maret 2017. Pemindahan tersebut dibuat karena TRXC menghadapi masalah menjalankan bisnis properti dan mengalami kesukaran mendapatkan pembiayaan bank disebabkan oleh keterkaitan perusahaan itu dengan 1MDB.

TRXC adalah pemilik induk dua proyek properti yang sebelum ini berada dibawah 1MDB. Dua proyek tersebut meliputi Tun Razak Exchange (TRX) seluas 70 acre dan Bandar Malaysia seluas 486 acre. Satu acre sama dengan 4.046 meter persegi.

"Semenjak tahun 2012 pemerintan telah memperuntukkan 3,688 juta ringgit melalui jaminan pinjaman, pemberian pendahuluan, pemindahan dana dan pembelian tanah TRXC. Dari jumlah 3,688 juta ringgit tersebut, sebanyak 3,067 ringgit juta telah diselewengkan oleh 1MDB dan sebahagian besar digunakan untuk membayar utang," katanya.

Ini telah mengakibatkan TRXC kekurangan dana untuk memenuhi tanggungjawabnya sebagai pemimpin induk proyek TRX. TRXC sudah menjual beberapa bidang tanah kepada investor lokal dan internasional seperti Mulia Property Development (Menara The Exchange 106), HSBC, Affin Bank, Lembaga Tabung Haji, WCT, Lendlease dan IJM (Menara Prudential).

"Menara The Exchange 106 dan Menara Prudential direncanakan siap digunakan pada awal tahun 2019," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement