REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) terus mengintensifkan kegiatan serap gabah petani (sergap) kendati masih dalam suasana Lebaran.
Kegiatan sergap yang dilakukan Tim Sergap Kementan bersama TNI AD dan Perum Bulog sudah dimulai sejak H+2 Idul Fitri 1439 Hijriyah. “Sergap ini untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” kata Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi saat melakukan Sergap Idul Fitri di Gapoktan Makmur Sejahtera, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (20/6).
Menurut Agung, kegiatan sergap juga untuk mendorong realisasi kerja sama kemitraan antara Perum Bulog dengan Gapoktan serta perusahaan penggilingan padi. Karena itu, kata dia, keberadaan Tim Sergap sangat penting dalam mendukung kedaulatan pangan, utamanya dalam pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP).
Agung melanjutkan, poin penting dari kegiatan sergap adalah adanya kesamaan pemahaman mengenai CBP yang harus diamankan. Untuk itu, perlu dilakukan akselerasi pengadaan gabah/beras oleh Bulog untuk memenuhi CBP.
Dia menerangkan, target Sergap DIY pada Juni 2018 sebesar 5.075 ton dengan target harian sebesar 169 ton. Adapun realisasi sampai saat ini baru mencapai 1.683 ton (33 persen), sehingga kerja sama kemitraan perlu diperluas dengan para stakeholder. Adapun target Sergap DIY sepanjang 2018 mencapai 140 ribu ton.
Dalam upaya mediasi sejumlah pelaku usaha di beberapa kabupaten, Agung menjelaskan, telah ditetapkan lima pengusaha penggilingan padi dan dua Gapoktan dari Bantul, satu usaha penggilingan dari Sleman, serta lima Gapoktan dari Kulon Progo yang siap bermitra dengan Bulog.
Nama-nama usaha penggilingan/gapoktan dari Bantul adalah UD Sri Rahayu, UD Sri Lestari, UD Abata Mandiri, Gapoktan Sri Rejeki, Gapoktan Sumber Harapan, UD Pratama, dan UD Barokah Utama.
Sedangkan gapoktan yang siap bermitra di Kulon Progo meliputi Gapoktan Makmur Sejahtera, Gapoktan Sido Maju, Gapoktan Panca Manunggal, Gapoktan Ngesti Raharjo, dan Gapoktan Among Tani. Sementara dari Sleman ada UD Barokah.
Besaran kontrak pengadaan gabah/beras tiap mitra bervariasi antara 50 sampai 100 ton. “Total pembelian hari ini mencapai 500 ton,” ujar Agung.
Kasiter Korem 072/Pamungkas Kolonel Jaelani yang mewakili Danrem 072/Pamungkas mengatakan, CBP merupakan faktor penting bagi negara. “Negara ini akan mudah digoyang stabilitasnya bila cadangan pangan tidak cukup tersedia. Jadi, kita harus bisa memenuhi persediaan stok cadangan ini,” ujar Jaelani.
Kepala Divre Bulog DIY Kholisun menyatakan siap membeli gabah/beras dari Gapoktan. “berapa pun jumlahnya, selama memenuhi persyaratan,” kata dia.