Senin 18 Jun 2018 21:14 WIB

Usai Lebaran, Stok dan Harga Pangan Stabil

Ketersediaan pangan sudah diantisipasi tiga bulan sebelum lebaran.

Red: EH Ismail
Anggota Tim Pemantau Pasokan dan Harga Pangan (Tim P2H) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mengecek pasokan dan harga pangan setelah libur lebaran, Ahad (17/6).
Foto: Humas BKP Kementan.
Anggota Tim Pemantau Pasokan dan Harga Pangan (Tim P2H) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mengecek pasokan dan harga pangan setelah libur lebaran, Ahad (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga hari pasca hari raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, stok dan harga pangan di sejumlah pasar di tiga provinsi menunjukkan kondisi stabil. Berdasarkan hasil pantauan langsung Tim Pemantau Pasokan dan Harga Pangan (Tim P2H) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), stok dan harga pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan bahkan harga cenderung turun.

Di Pasar Tamanan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Tim P2H BKP Kementan mencatat pengakuan pedagang yang mengatakan harga-harga cenderung turun dibandingkan sebelum lebaran, terutama arga telur ayam ras yang turun dari Rp 20.500 menjadi Rp 20 ribu per kilogram.

Demikian halnya di Pasar Kacangan Boyolali. Pasokan pangan stabil dan harga cenderung turun dengan penurunan utama terjadi pada pada beras termurah dari Rp 10 ribu menjadi Rp 9.600 per kg dan daging sapi dari Rp 130 ribu menjadi Rp 120 ribu per kg.

Di Pasar Besar Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pasokan pangan cukup dan harga relatif stabil kecuali cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras yang sedikit mengalami kenaikan harga. Alasannya, para pedagang belum banyak yang berjualan.

Menurut para pedagang, beberapa hari ke depan harga akan stabil bahkan cenderung turun seiring dengan normalnya distribusi pangan dan dibukanya kembali kios-kios oleh pedagang.

Masih di Jawa Timur, tepatnya di Pasar Singosari Kabupaten Malang, pasokan dan harga pangan relatif stabil, bahkan cenderung turun, di antaranya gula pasir, bawang merah, bawang putih bonggol, cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan telur ayam ras.

Di Bumi Serpong Damai (BSD) City Tangerang, Banten pasokan harga pangan stabil sebagaimana puasa dan Idul Fitri. Di Toserba Yogya Pemalang beberapa komoditi, seperti minyak goreng turun harga dari Rp 26.900 menjadi Rp 24.900, bawang putih bonggol dari Rp 25.450 menjadi 24.950, daging sapi segar dari Rp 90.500 menjadi Rp 89.900, telur ayam ras dari Rp 23.500 menjadi Rp 22.500

Di Pasar Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pasokan dan harga pangan stabil. Sedangkan di Pasar Puri Baru Kabupaten Pati, Jawa Tengah pasokan dan harga pangan umumnya stabil. Begitu pun di Pasar Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pasokan dan harga pangan pun stabil.

Di pasar ritel modern Carrefour Trans Mall Makassar, pasokan dan harga pangan stabil bahkan cenderung turun, antara lain gula pasir dari Rp 12 ribu menjadi Rp 11.700 per kg dan bawang putih dari Rp 32 ribu menjadi Rp 31 ribu per kg.

Pasokan pangan yang masih terbatas ditemukan di Pasar Gudang Sukabumi, Jawa Barat. Menurut Tim P2H BKP Kementan, hal itu lantaran masih belum banyak supplier yang mengirimkan pasokan dan hanya beberapa warung bahan pangan yang buka. Pasokan yang ada merupakan stok bahan pangan sebelum lebaran karena saat ini belum mendapatkan pasokan baru. Namun demikian, harga cenderung stabil.

Di Pasar Guntur Ciawitali Garut saat ini pasokan bahan pangan stabil dan hampir semua bahan pangan harganya cenderung menurun kecuali daging ayam ras yang sedikit naik.

Di Pasar Induk Cianjur, pasokan pangan masih terbatas, namun harga cenderung stabil. Dalam sepekan setelah lebaran Idul Fitri 1439 H, pasokan dan harga pangan diharapkan sudah benar-benar normal kembali, seiring dengan kembalinya para pedagang untuk berjualan.

“Cukupnya ketersediaan pangan dan terkendalinya harga pangan, tidak terlepas dari koordinasi yang baik antar kementerian dan lembaga, serta sudah diantisipasinya kebutuhan pangan tiga bulan sebelum lebaran,” kata Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi, Senin (18/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement