Jumat 08 Jun 2018 13:43 WIB

Perusahaan India Siap Investasi di Industri Pertahanan RI

Ini merupakan tindak lanjut kesepakatan yan diteken antara Presiden RI dan PM India

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Jokowi menyambut kehadiran PM India Narendra Modi di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (30/5).
Foto: Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi menyambut kehadiran PM India Narendra Modi di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan asal India Manoj Kumar Udhyog (MKU) Pvt. Ltd akan membuka investasi di industri pertahanan Indonesia. Investasi ini dilakukan untuk mendukung kerja sama bilateral antara Indonesia dengan India yang salah satunya mengenai pembaruan kerja sama di bidang pertahanan dan produksi sejumlah industri strategis.

Direktur PT Panorama Graha Teknologi Aloys Sutarto yang merupakan representatif dari MKU Pvt Ltd mengatakan, investasi tersebut juga merupakan tindak lanjut atas sembilan kesepakatan yang telah ditanda tangani antara Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi beberapa waktu lalu.

"Salah satunya yaitu persetujuan antara Pemerintah RI dengan India mengenai kerja sama dalam bidang pertahanan," kata Sutarto dalam keterangan tertulis, Jumat (8/6).

MKU adalah sebuah perusahaan pertahanan asal India dan bagian dari GKG Group. Perusahaan ini memproduksi berbagai peralatan perlindungan dan pengawasan untuk personil maupun platform (darat, laut, dan udara) seperti bullet proof jacket, hard armor plate, bullet proof helmet, dan shields.

Menurut Sutarto, salah satu keuntungan bagu Indonesia dengan keberadaan MKU adalah Indonesia akan keuntungan Indonesia mengenai keberadaan MKU yaitu Indonesia akan 100 persen produk body armor yang seluruh komponen dan bagiannya diproduksi di Indonesia.

"Selain untuk kebutuhan nasional, produk kami juga bisa diekspor ke luar negeri baik di tingkat negara-negara ASEAN maupun negara yang tergabung di OKI. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan negara dari sektor ekspor," kata Sutarto memaparkan.

Selain itu, pembangunan peralatan industri pertahanan sangat sejalan dengan konsep Nawa Cita yang diusung oleh Presiden Jokowi, yakni tentang Kemandirian Bangsa. Dengan didirikannya industri pendukung pertahanan di Indonesia secara langsung juga akan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi personil pertahanan dan keamanan nasional.

Ia mengatakan, saat ini MKU telah bekerjasama dengan PT Panorama Graha Teknologi dalam pemasaran produknya. "Melalui PT Panorama Graha Teknologi, MKU juga terbuka untuk bekerja sama dengan BUMN untuk mengembangkan produk dan usahanya," kata Sutarto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement