Jumat 01 Jun 2018 20:16 WIB

Fitur Penuh Paytren E-money akan Dirilis Juli

Fitur tersebut juga dapat digunakan bertransaksi di banyak tempat

Rep: Iit Septiyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Paytren resmi luncurkan uang elektronik bernama 'Paytren E-money' setelah mendapat izin dari Bank Indonesia, Jumat, (1/6).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Paytren resmi luncurkan uang elektronik bernama 'Paytren E-money' setelah mendapat izin dari Bank Indonesia, Jumat, (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Veritra Sentosa International (Paytren) resmi meluncurkan uang elektroniknya bernama Paytren E-money. Hal itu setelah izin dari Bank Indonesia (BI) keluar pada 22 Mei lalu.

"Dengan begitu, mulai hari ini Paytren bisa digunakan oleh seluruh masyarakat," ujar CEO Paytren Hari Prabowo kepada wartawan di Tangerang, Jumat, (1/6). Meski begitu, ia menyebutkan, fitur penuh Paytren E-money baru akan dirilis pada 7 Juli mendatang.

Hari menambahkan, nantinya fitur tersebut juga dapat digunakan bertransaksi di berbagai tempat meliputi Tokopedia, Traveloka, dan lainnya. "Saat ini merchant kita sudah lebih dari 50 ribu. Kalau produk sudah lebih dari 520 ribu produk organik," jelasnya.

Perusahaan menargetkan pula, dalam lima tahun, total transaksi Paytren E-money bisa mencapai 20 juta per hari. "Tapi kalau bisa lebih cepat dari lima tahun ya bagus," tutur Hari.

Saat ini, kata dia, rata-rata transaksi Paytren per hari di kisaran Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. "Itu salah satu faktornya karena pembatasan kemarin karena kemarin mereka baru bisa belanja Rp 1 juta," tambahnya.

Pemilik Paytren Ustadz Yusuf Mansur menyatakan, dengan e-money ini, Paytren akan semakin mengembangkan bisnisnya. "Insya Allah dengan e-money ini, saya nggak bohong, karena sebelum lebaran kita pun sudah ikut membeli saham BRI Syariah. Sekarang waktunya untuk membuktikan," ujarnya.

Menurutnya, potensi bisnis e-money sangat besar. Bahkan, pascapeluncuran ini, Yusuf memprediksi dana kelola Paytren bakal mencapai Rp 30 triliun per bulan. "Sebelum disuspen oleh BI, dana kelola Paytren sudah ada Rp 2,3 triliun," katanya.

Maka ke depan, bila pengguna Paytren e-money mencapai 60 juta orang, dana kelolanya bisa menembus Rp 120 triliun per bulan. "Jadi jangan aneh kalau nanti ada berita, Paytren membeli Alibaba tidak ada yang mustahil," tutur Yusuf.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menilai, Paytren merupakan salah satu motor percepatan inklusi keuangan. Pasalnya, kata dia, pada 2014 pengguna Paytren sebanyak 96 juta namun di 2017 sudah meningkat menjadi 130 juta.

"Ini mendukung target inklusi keuangan Indonesia tahun depan yang 75 persen. Dari sisi infrastruktur juga tidak masalah karena jaringan ponsel serta 4G di Indonesia saat ini sudah lebih dari 75 persen," ujar Rudiantara saat ditemui di lokasi Peluncuran Paytren E-money.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement