REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Veritra Sentosa Internasional (Paytren) tidak berencana menjual saham ke bursa efek untuk mempertahankan status sebagai perusahaan nasional penuh. Perusahaan yang diinisiasi Ustaz Yusuf Mansur itu tak berencana mencari investor strategis.
Penggagas Paytren, Yusuf Mansur, menjelaskan, DNA Paytren adalah berinvestasi. Meskipun demikian, ia mengakui ada kebutuhan untuk penghitungan valuasi perusahaan. Valuasi tersebut dilakukan oleh investor.
''Tapi untuk kalau mitra dalam berbagi saham, kami tidak ke sana. Kami sudah berniat 100 persen jadi perusahaan nasional,'' kata Ustaz Yusuf usai Milad Tamasia di kawasan Kemang, Jakarta pada Kamis (31/5).
Karena itu, secara internal, Paytren tidak berencana menjual saham di bursa. Akan tetapi, Paytren membeli saham di bursa. Hal itu seperti pembelian saham BRI Syariah untuk berinvestasi.
''Saya ingin mengajak masyarakat sadar investasi, tapi jangan yang bodong atau ilegal. Paytren legal dan komitmen terhadap bangsa ini,'' ucap pemimpin pondok pesantren Daarul Quran itu.
Ketimbang investor strategis, Paytren lebih berminat bila ada mitra strategis. Ia mengakui ada banyak mitra strategis yang bisa diajak kerja sama. Apalagi ke depan Paytren ingin semakin mengembangkan bisnis.