Kamis 31 May 2018 10:01 WIB

Penjualan Semen Padang Meningkat 10 Persen

Produsen semen harus banting harga mengingat melimpahnya semen di dalam negeri.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
PT Semen Padang
Foto: semenpadang.co.id
PT Semen Padang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --  Penjualan Semen Padang meningkat 10 persen di tengah membanjirnya produksi semen dalam negeri. Direktur Keuangan PT Semen Padang, Tri Hartono Rianto, mengungkapkan bahwa produksi semen oleh korporasi mengalami kenaikan 15 persen, dari 6,5 juta ton pada 2016 menjadi 7,4 juta ton semen pada 2017. Kenaikan produksi semen tak lepas dari beroperasinya pabrik baru Semen Padang yakni Indarung VI sejak Agustus 2017 lalu.

Sementara dari sisi penjualan, Semen Padang berhasil menjual 7,7 ton semen di tahun 2017. Angka ini naik 10 persen dibanding realisasi penjualan pada 2016 lalu sebesar 6.98 juta ton.

Tri mengaku mempertahankan pangsa pasar Semen Padang di tengah gempuran produsen asing di lingkup domestik bukan hal mudah. Apalagi untuk pasar skala nasional. Namun setidaknya Semen Padang masih memiliki pasar kuat di Pulau Sumatra.

"Kami berupaya pertahankan market share. Sekarang pasokan lebih banyak meski banyak proyek infrastruktur pemerintah. Mau tak mau ada turun harga terutama di Jawa yang cukup ketat. Bahkan sekarang ini sudah ada merek semen lain yang masuk ke Sumbar," kata Tri di Wisma Indarung PT Semen Padang, Kamis (31/5).

Sengitnya persaingan, membuat perusahaan harus rela menjual semen dengan harga yang bersaing pula. Padahal di sisi lain harga batu bara sedang melonjak dan membuat biaya produksi menukik tajam.

Kondisi ini membuat kinerja keuangan perusahaan tak semulus angka produksi dan penjualan yang tetap tumbuh positif. Tri mengatakan, pada 2017 lalu laba bersih nyaris seluruh pemain industri semen turun 50-55 persen.

Laba bersih PT Semen Indonesia (persero) sebagai induk Semen Padang misalnya, anjlok separuh dari Rp 4 triliun di 2016 menjadi Rp 2 triliun di 2017. Khusus Semen Padang sendiri, laba bersihnya terkoreksi 30 persen. "Memang karena persaingan ketat maka mau tak mau kita harus atur strategi," katanya.

Sejumlah jurus pun disiapkan, terutama melakukan transformasi manajemen keuangan alias efisiensi. Tak hanya itu, Semen Padang juga mengincar beberapa proyek infrastruktur yang sedang digarap di Pulau Sumatra, termasuk pembangunan tol Padang-Pekanbaru.

Peluang pasar lainnya adalah proyek-proyek pembangunan di desa yang memanfaatkan alokasi dana desa dari pusar. Di Sumbar sendiri, terdapat alokasi dana desa sebesar Rp 40 miliar.

Saat ini jumlah produksi total semen di dalam negeri sebesar 107 juta ton, jauh melampaui volume permintaan yang 'hanya' 70 juta ton. Artinya ada kelebihan kapasitas produksi sebesar 35 juta ton semen yang menganggur. Ujungnya, masing-masing produsen harus menjalani kompetisi sengit di pasaran demi merebut permintaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement