REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Bukopin (BSB) berencana menyalurkan pembiayaan pendidikan atau student loan. Hanya saat ini masih dalam proses persiapan.
"Penyaluran student loan sesuai yang disampaikan Presiden di depan perbankan. Kami lagi persiapkan, kaitannya dengan peraturan sesuai rules (aturan) yang ditetapkan otoritas," ujar Direktur Utama BSB Saidi Mulia Lubis kepada wartawan usai penandatanganan kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Tangerang Selatan, Jumat, (25/3).
Ia memastikan, bila peraturan dari otoritas sudah resmi keluar maka, perseroan bisa merealiasasikan pembiayaan pendidikan tersebut. BSB menargetkan, semester dua tahun ini, pembiayaan tersebut sudah bisa disalurkan. "Moga-moga saja. Hal itu karena ada beberapa rules yang harus kami sesuaikan, otoritas pun sambil menerima masukan dari kami, kira-kira adjustment terhadap existing rules-nya seperti apa, supaya jangan berbenturan," kata Saidi.
Ia menjelaskan, student loan BSB akan berbasis akad di perbankan syariah. "Mungkin akadnya tidak jual beli atau murabahah tapi modal kerja dan musyarakah yang nanti bisa dibayar secara lengkap atau dicicil oleh si mahasiswa bersangkutan bila sudah hasilkan pendapatan sendiri," tuturnya.
Meski begitu, Saidi belum bisa menyebutkan pasti berapa plafon pembiayaan pendidikan BSB nanti. Perusahaan masih melakukan penghitungan. "Biasanya kita mengacu uang pendidikan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hanya tergantung nanti ya," kata Saidi.
Pembiayaan pendidikan merupakan pinjaman siswa untuk melunasi biaya yang berhubungan dengan pendidikannya. Beberapa bank kini mulai menyalurkan student loan, di antaranya Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia.