Selasa 22 May 2018 22:17 WIB

Sri Mulyani Gandeng MUI Bahas Pengembangan Keuangan Syariah

SBSN menjadi instrumen pembiayaan pembangunan infrastruktur selama satu dekade.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Foto: Istimewa
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan kunjungan ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan bertemu dengan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin serta pimpinan MUI lainnya pada Selasa (22/5). Dalam lawatan tersebut, Sri membahas sejumlah hal termasuk di antaranya pengembangan keuangan syariah.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan mengenai perkembangan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

"Saat awal diterbitkan tahun 2008, penjualan SBSN hanya sebesar Rp 4,7 triliun. Saat ini SBSN sudah mencapai Rp 884,3 triliun," kata Sri seperti dikutip dari akun Instagram resminya, Selasa (22/5).

Ia mengatakan, selama satu dekade, SBSN telah menjadi instrumen pembiayaan dan investasi syariah yang turut berperan langsung dalam pembangunan infrastruktur di tanah air. Dalam kurun waktu 2013 hingga 2017, sukuk negara telah dimanfaatkan untuk membiayai beberapa proyek seperti pembangunan jalan dan jembatan di 30 provinsi, pembangunan jalur kereta api di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, pembangunan 328 proyek Sumber Daya Air seperti bendungan, irigasi, penyediaan dan pengelolaan air tanah. Selain itu, sukuk berperan dalam pengembangan dan revitalisasi Asrama Haji di 24 lokasi, pembangunan dan Rehabilitasi 701 Kantor Urusan Agama dan Manasik Haji, dan pembangunan serta pengembangan 32 madrasah.

Sri juga membahas perkembangan pemanfaatan zakat, wakaf, dana haji, kredit UMKM, kredit Ultra Mikro, dan beasiswa LPDP yang diberikan kepada santri baik yang sekolah di dalam maupun luar negeri. "Kementerian Keuangan siap membantu dan akan terus mendukung kinerja MUI. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, keuangan berbasis syariah harus terus diperbaiki dan diperkuat yang manfaatnya nanti akan kembali dinikmati oleh umat muslim Indonesia," ujar Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement