Selasa 22 May 2018 19:56 WIB

Pemerintah Impor Beras karena Data Produksi tak Akurat

Tahun ini, menurut pemerintah, juga terjadi pergerseran panen raya

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
 Impor Beras Dibuka
Foto: Mardiah
Impor Beras Dibuka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memutuskan menambah kuota impor beras sebanyak 500 ribu ton hingga akhir Juli 2018. Artinya, total kuota impor beras tahun ini mencapai 1 juta ton. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kebijakan itu diambil lantaran masih terdapat perbedaan data produksi beras nasional.

"Persoalannya sebetulnya datanya sendiri itu masih ada perbedaan antara satu instansi dengan yang lain. Padahal sudah sama-sama pakai peta digital tapi tetap ada perbedaan," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Selasa (22/5).

Baca juga, Hasil Audit BPK: Produksi Surplus, Impor Beras Tetap Jalan

Selain itu, Darmin menjelaskan, tahun ini terjadi pergeseran panen raya dan tidak mengikuti kurva produksi rutin. Hal itu kemudian mengakibatkan pembelian beras dalam negeri oleh Perum Bulog tidak setinggi tahun sebelumnya.

Pemerintah, kata Darmin, menargetkan Bulog untuk bisa menyerap beras dari petani sebesar 2,2 juta ton hingga Juni 2018. Akan tetapi, hingga Mei 2018, Bulog hanya mampu menyerap beras sebanyak 800 ribu ton.

"Stok Bulog sekarang ditambah impor mungkin hanya 1,3 juta ton. Dikurangi impor jadi berapa mungkin delapan ratus ribu ton. Terus mau apa dengan angka-angka itu?" ujar Darmin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement