Jumat 18 May 2018 07:16 WIB

Luhut: India Berminat Investasi di Barat Indonesia

Kerja Sama RI dan India akan berdampak pada stabilitas keamanan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke India untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara. Kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam sektor kemaritiman.

Luhut mengatakan Pemerintah India berminat untuk melakukan investasi di wilayah barat Indonesia. "Keinginan India untuk investasi di Sabang ada rumah sakit, ada juga sea port di sana karena dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nicobar," ujar Luhut melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/5).

Luhut menjelaskan kerja sama dua negara akan berdampak pada stabilitas keamanan di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Ia menilai dengan adanya kerja sama yang kuat, maka stabilitas dan keamanan dunia bisa sama sama diraih.

 

Menurut Luhut, ada banyak potensi investasi yang bisa dikembangkan bersama. Pertama, industri pesawat terbang, drones, kelapa sawit, produksi obat generic, pelatihan untuk mengembangkan SDM kemaritiman, pengolahan limbah palstik menjadi energi, pembersihan sungai, dan teknologi biodiesel.

Luhut melihat keunggulan teknologi India karena terjangkau, fungsional, dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.Mereka membuat produk-produk mereka yang affordable, suitable tapi functional.

"Itu saya kira penting buat negara berkembang seperti kita. Jadi tidak melihat yang barang mewah yang kami tidak butuhkan," ungkapnya.

Disektor Pariwisata kata Luhut, ada potensi mengenai pembukaan rute penerbangan langsung dari Delhi atau Mumbai langsung ke Jakarta, Bali dan Medan. Peluang ini tidak dapat dikesampingkan, kata Luhut. mengingat tingginya jumlah kunjungan wisman dari India ke Indonesia yang sejumlah 485.000 orang pada tahun lalu.

Peluang kerja sama yang telah menjadi lebih konkrit akan dibahas ditingkat yang lebih tinggi di level kepala pemerintahan, saat rencana kunjungan PM Narendra Modi ke Indonesia pada 30 Mei 2018 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement