Selasa 15 May 2018 21:44 WIB

Mentan Lantik Pejabat Eselon II

Amran berharap, enam pejabat yang dilantik bisa memegang teguh pakta integritas.

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan selamat kepada para pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Pertanian yang baru saja dilantik, Selasa (15/5).
Foto: Humas Kementan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan selamat kepada para pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Pertanian yang baru saja dilantik, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merombak Pimpinan Tinggi Pratama di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (15/5). Enam pejabat eselon II ditugaskan di tempat baru.

“Pada hari ini, Selasa 15 Mei 2018, saya Menteri Pertanian Republik Indonesia dengan secara resmi melantik saudara-saudara dalam jabatan baru,” ujar Amran saat membacakan naskah pelantikan di Auditorium Kementan, Jakarta.

“Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan,” tegasnya.

Saat membacakan sumpah pejabat, keenam orang yang dilantik menyatakan setia kepada UUD 1945 dan menjalankan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya. “Demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap mereka kompak.

Keenamnya pun berjanji menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan baik, dan penuh tanggung jawab. “Saya akan menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindari diri dari perbuatan tercela.”

Dalam sambutannya, Amran berharap, enam pejabat yang dilantik bisa memegang teguh pakta integritas yang dibaca dan ditandatangani saat pelantikan. Sebab, dia juga berkomitmen menjaga reputasi Kementan di mata publik.

“Kalau sudah tidak terhormat, sulit kita wujudkan mimpi-mimpi kita,” kata Amran mengingatkan.

Sejak menjabat, Mentan telah mencanangkan kedaulatan agraria dalam rangka merealisasikan visi Lumbung Pangan Dunia 2045. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menolak suap yang diberikan. Dia mencontohkan sikap lima pejabat Kementan baru-baru ini.

“Salah satu (suap) disimpan (dalam) amplop di ruangan, dikembalikan ke orang yang bersangkutan (penyuap). Yang tidak bisa dikembalikan, kami teruskan ke KPK,” kata dia.

“Ini patut dicontoh. Itu yang kita harapkan, sehingga terhormat di mata mitra,” ujar Amran tanpa merinci nama kelima pejabat tersebut. Meski begitu, dia berharap, kelima pejabat tersebut mendapatkan promosi sebelum dirinya berhenti sebagai Menteri Pertanian.

Selain menjauhkan diri dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), Amran juga menginginkan keenam pejabat yang dilantiknya bekerja sungguh-sungguh.

Setidaknya, membantu menjaga produksi pada ramadan hingga lebaran.

Dengan begitu, setidaknya capaian tahun lalu, stabilitas harga dan stok saat hari besar keagamaan kembali terjadi. “Sampai hari ini stok aman. Kita siapkan sejak dua bulan sebelumnya,” ujar Amran.

Selain itu, Kementan juga turut membantu Program Berantas Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja). Jika kebijakan terealisasi dengan baik,  Amran optimistis kemiskinan turun menjadi satu digit dan menjadi sejarah baru pemerintahan Jokowi-JK.

Adapun enam Pimpinan Tinggi Pratama Kementan yang dilantik terdiri dari pejabat eselon II-a dan pejabat eselon II-b. Pejebat eselon II-a yang dilantik adalah Widono sebagai Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan Setjen Kementan. Sebelumnya, Widono adalah Inspektur II Itjen Kementan. Kmeduian, I Ketut Kariyasa sebagai Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Setjen Kementan dan Mohammad Ismail Wahab sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Balitbangtan Kementan. Sebelumnya, Ismail menjabat Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Balitbangtan Kementan.

Sedangkan pejabat eselon II-b yang dilantik yakni Warjito sebagai Kepalai Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan Tanaman Pangan Ditjen Tanaman Pangan. Kemudian, Yulia Asni Kurniawati sebagai Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan dan Bambang Haryanto sebagai Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Barantan Kementan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement