REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) terus mendorong pengembangan destinasi wisata religi berbasis masjid. Hal ini dilakukan lantaran banyak masjid yang memiliki nilai sejarah dan menjadi simbol munculnya peradaban Islam di Indonesia.
Wakil Ketua Umum DMI, Komjen Pol Syaruddin mengatakan, DMI telah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk mengembangkan destinasi ini. "Wisata religi berbasis masjid kemarin Sabtu sudah kita launching di Cirebon. Nantinya bukan hanya Cirebon, ada 10 provinsi dan akan ada di seluruh Indonesia wisata religi berbasis masjid," ujarnya usai acara Bersih-bersih Masjid' di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (8/5).
Menurutnya, DMI dan Kementerian Pariwisata telah bersinergi menetapkan 10 provinsi. Di antaranya di Lombok, Sumatera Barat dan Aceh. "Yang sudah ditentukan itu ada 10 provinsi oleh Kementerian Pariwisata dengan ikonnya Wonderful Indonesia kalau kita ikonnya wisata religi berbasis masjid kita pertemukan di situ," jelasnya.
Peraih tokoh perubahan Republika 2017 ini menuturkan selain Masjid Sang Cipta Rasa yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon, DMI juga akan melibatkan 20 masjid lainnya di Cirebon sehingga bisa menarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
"Jadi masjid-masjid Cirebon, selain Cipta Rasa tadi, ada 20 masjid lain yang akan kami sinkronisasikan sehingga bisa menarik masyarakat, baik dari dalam maupun mancanegara untuk berwisata ke masjid-masjid yang punya sejarah panjang tentang peradaban Islam," kata Syafruddin.
Wisata religi berbasis masjid ini merupakan salah satu program prioritas kepengurusan PP DMI periode ini. Sehingga diharapkan, dengan berkembangnya wisata religi berbasis masjid itu, Indonesia akan menjadi pusat perdaban Islam dunia.