Senin 07 May 2018 16:59 WIB

Diskon Tarif Tol Saat Mudik Dinilai Memperparah Kemacetan

Diskon tarif tol membuat masyarakat bermigrasi dari jalan arteri ke jalan tol.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi.
Foto: dok. Republika
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai adanya rencana pemberian diskon tarif tol akan memperparah kemacetan. Terlebih hal tersebut dilakukan selama arus mudik dan balik Lebaran 2018.

Dia menjelaskan, pemerintah saat ini memiliki asumsi diskon tarif tol untukmengurangi beban kemacetan di jalan arteri saat mudik berlangsung. "Artinya, masyarakat bermigrasi dari jalan arteri ke jalan tol," kata Tulus, Senin (7/5).

Dengan adanya diskon tarif tol, menurut Tulus, volume kemacetan akan membanjiri jalan tol karena beberapa hal. Pertama, kata dia, tersambungnya ruas jalan tol Trans Jawa dari Merak sampai Surabaya. Lalu kedua, yaitu dengan adanya diskon tarif tol. "Jadi sesungguhnya diskontarif tol itu bukanlah insentif bagi konsumen, tetapi merupakan disinsentif karena akan menciptakan kemacetan yang lebih parah di jalan tol. Alias, diskon tarif tol adalah jebakan batman bagi konsumen pemudik, kata Tulus.

Dia juga merasa, diskon tersebut juga menjadi upaya pemerintah mempromosikan ruas tol baru pada masyarakat. Pada akhirnya, menurut Tulus, kepolisian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan bahkan pemerintah daerah harus bekerja ekstra keras untuk melakukan rekayasa lalu lintas yang lebih kreatif dan cerdas.

Tulus mengatakan jangan sampai tersambungnya ruas tol Trans Jawa dan diskon tarif tol pada arus mudik 2018 justru menjadi bencana lalu lintas bagi arus mudik. Untuk itu menurutnya, rekayasa lalu lintas yang paling konkret dan komprehensif dengan menambah kapasitas angkutan umum. "Termasuk kapasitas angkutan umum di daerah. Bukan memberikan diskon jalan tol bagi pemudik," tutur Tulus.

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk saat ini tengah mengkaji penerapan diskon tarif tol pada masa arus mudik dan balik Lebaran 2018. Rencananya, Jasa Marga akan memberikan diskon sekitar 10 persen untuk tarif tol selama masa arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement