Sabtu 05 May 2018 18:48 WIB

Mendag Akui Pedagang Masih Resisten Jual Daging Beku Impor

Padahal daging beku lebih sehat karena bakterinya sudah mati

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
 Daging sapi beku
Daging sapi beku

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mengakui saat inim asih ada pedagang yang resistensi menjual daging beku impor. Menurut Enggar, ia tidak memaksakan daging impornya. Tetapi, pada dasarnya rakyat harus diberikan pilihan.

"Daging segar eks lokal silahkan, tapi daging terjangkau Rp 80 ribu harus tersedia," ujar Enggar saat melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok ke Pasar Andir Kota Bandung, Sabtu (5/4).

Enggar mengatakan, untuk sementara ini penjualan daging beku terpusat di Ciroyom, tapi nanti Bulog akan memiliki banyak tempat khusus untuk menjual daging beku. Karena, daging beku pada dasarnya lebih sehat. Karena daging beku bakterinya sudah mati.

"Ini yang harus terus kita edukasi. Daging beku lebih higenis juga dan kita akan menyiapkan jual itu. Tidak ada hotel dan resto itu memasak daging lokal," katanya.

Menurut Enggartiasto, ia melakukan pantauan langsung ke pasar bersama Dirkrimsus Polri dan Dirjen Perdagangan dalam negeri. Selain ke pasar, tim pun melakukan pantauan ke Bulog.

"Kami ingin melihat perkembangan dan ketersediaan stok bahan pokok. Kita fokus utama beras, jadi harus dipastikan tersedia beras kualitas medium dengan harga maksimum eceren tertinggi," ujar Enggar kepada wartawan.

Enggar menegaskan, pasar tradisional wajib menjual beras medium dengan HET di bawah Rp 9.450. Kalau tidak ada stok lokal, maka Bulog siap memasok dan menyiapkan itu.

Secara periodik, kata dia, pihaknya pun sudah meminta bantuan Satgas Pangan untuk melihat mengecek ada atau tidak kebutuhan pokok. Sehingga, rakyat bisa dapat beras kualitas medium. "Ini bukan hanya menjelang ramadan saja tapi akan berjalan terus, akhir tahun kita jamin dan seterusnya," katanya.

Enggar mengatakan, ia akan menyiapkan beras serapan dalam negeri sebagai prioritas atau impor pun akan disiapkan. Karena, ketersediaan bahan pokok fokus utama pada beras dan harga ditekan.

"Kata presiden capai dulu kemudian dengan stok yang meningkat maka kita akan turunkan lagi. Jangan pernah ada yang main-main. Saya terima kasih kepada dirkrimsus polda yang detail tau semua pemain itu," katanya.

Terkait harga kebutuhan pokok, menurut Enggar, dari pantauannya harga bahan pokok relatif stabil. Termasuk stok juga aman. Distribusi pub, akan selalu diawasi jangan sampai dengan alasan distribusi terhambat lalu terjadi lonjakan harga.

"Sejuah ini rata-rata stabil, kalaupun ada kenaikan ini seperti daging ya lokal. Karena memang jenisnya beda itu pasti mahal Rp 100 sampai Rp 110," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement