REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (4/5) bergerak melemah tipis sebesar satu poin. Nilainya menjadi Rp 13.932 dibanding posisi sebelumnya Rp 13.931 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, di Jakarta, mengatakan bahwa dolar AS bergerak stabil terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah, seiring dipertahankannya tingkat suku bunga the Fed. Ia menambahkan, pergerakan mata uang yang stabil itu juga seiring dengan antisipasi pelaku pasar terhadap data upah dan tenaga kerja di Amerika Serikat. "Setelah data itu dirilis, pelaku pasar akan mencermati arah kebijakan the Fed selanjutnya," katanya.
Pergerakan rupiah yang stabil, lanjut dia, juga seiring dengan melemahnya yield obligasi AS ke level 2,94 persen sehingga menurunkan tekanan jual di pasar obligasi domestik. Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pada pasar valas global, pergerakan dolar AS terimbangi oleh kenaikan mata uang euro. Sehingga hal itu turut menjaga fluktuasi pada mata uang di kawasan Asia.
"Tetapnya suku bunga the Fed dimanfaatkan sebagian pelaku pasar dengan menahan transaksinya terhadap aset investasi Amerika Serikat sehingga berimbas pada tertahannya kenaikan dolar AS," katanya.