Kamis 03 May 2018 20:02 WIB

Pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Elevated Capai 30 Persen

Pemasangan girder sepanjang 60 meter di lima spot zona pekerjaan paralel

Kendaraan melintas di samping salah satu lokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/12). PT Jasa Marga akan menghentikan sementara pembangunan konstruksi Light Rail Transit (LRT) dan Tol layang Jakarta-Cikampek II elevated, sepanjang tol Jakarta-Cikampek mulai 22 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018 guna mengurai kepadatan kendaraan pada arus mudik Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.
Foto: Risky Andrianto/Antara
Kendaraan melintas di samping salah satu lokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/12). PT Jasa Marga akan menghentikan sementara pembangunan konstruksi Light Rail Transit (LRT) dan Tol layang Jakarta-Cikampek II elevated, sepanjang tol Jakarta-Cikampek mulai 22 Desember 2017 hingga 2 Januari 2018 guna mengurai kepadatan kendaraan pada arus mudik Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan konstruksi jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated sudah mencapai 30 persen dan diharapkan selesai tepat waktu pada Maret 2019 atau sebelum mudik Lebaran tahun depan. Pembangunan sudah dimulai dengan pemasangan girder.

"Progres pembangunan jalan tol ini sudah 30 persen dan sudah dimulai pemasangan girder yang mempunyai panjang 60 meter di lima spot zona pekerjaan paralel," kata General Superintendent PT Waskita Karya Jakarta Cikampek II Elevated, Fatkhur Rozaq, di Cibitung, Bekasi, Kamis (3/5).

Ia menjelaskan pengerjaan pemasangan girder itu termasuk pekerjaan yang menyita jalan eksisting karena diangkut dengan kendaraan berat dari tempat stok glider di Km 25 dan Km 42. Girder diangkut kendaraan berat beriringan tiga kendaraan dan itu hanya bisa dilakukan pada pukul 10 malam sampai jam lima pagi dengan mengambil satu lajur jalan tol.

Oleh karena itu, untuk mengejar target 70 persen sampai akhir 2018 maka pihaknya akan mengusulkan penggunaan satu lajur tambahan di kanan dan kiri pada proyek elevated yang ada di tengah jalan tol. Sementara proyek pembangunan jalan tol elevated yang ada di pinggir jalan tol tidak akan mengambil jalur tol yang sudah ada.

Jalan layang sepanjang 38 kilometer ini terdiri atas 12 kilometer berada di sisi selatan jalan tol, sementara sisanya berada di tengah jalan tol. Dengan mempunyai jalur khusus proyek maka pekerjaan pemasangan girder dan pengecoran akan bisa dilakukan 24 jam dan lalu lintas kendaraan proyek tidak mengganggu jalur tol yang ada.

Ia mengungkapkan, pekerjaan proyek tol Jakarta-Cikampek II Eleveted itu akan dihentikan sepenuhnya pada H-10 sampai H+10 Lebaran 2018 untuk memperlancar arus mudik dan arus balik Lebaran. Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang membentang di Ruas Cikunir-Karawang Barat merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung.

Jalan tol sepanjang kurang lebih 38 kilometer itu nanti dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga, PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement