REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak direksi Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) dengan mengangkat Budi Waseso menggantikan Djarot Kusumayakti sebagai direktur utama (dirut). Djarot menilai Budi Waseso yang kerap disapa Buwas itu selama ini terkenal tegas.
Djarot mengaku memiliki harapan tersendiri kepada Buwas. "Pak Buwas adalah pejabat yang selama ini kita kenal tegas tentu harapannya beliau bisa membongkar simpul-simpul yang menyebabkan Bulog tidak raksasa," kata Djarot di Kementerian BUMN, Jumat (27/4).
Dia menjelaskan yang dimaksud dengan simpul tersebut seperti berkaitan dengan kepentingan banyak kementerian. Menurutnya hal itu membutuhkan banyak usaha dari Bulog untuk berkoordinasi dengan berbagai lembaga.
Djarot memperkirakan Buwas bisa menyelesaikan simpul tersebut dengan lebih cepat terlebih karena adanya beberapa aturan. Peraturan kementerian teknis yang bawahi Bulog ini kadang-kadang butuh koordinasi cukup berat. "Berat itu hubungannya dengan tugas yang harus dihubungkan begitu banyaknya keperluan jadi berat," jelas Djarot.
Selain itu, Djarot memastikan pergantian direksi itu tidak akan mempengaruhi impor beras yang sedang kerjalan. Dia beralasan, impor beras merupakan keputusan regulator dan Bulog hanya melaksanakannya saja.