REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT PLN (Persero) Area Yogyakarta dalam melayani pasokan listrik ke pelanggan PLN tidak henti-hentinya meningkatkan kualitas layanan. Salah satunya dengan Inspeksi Jalan Kaki (Si-Jaki)
Hal itu dikemukakan Humas PLN (Persero) Area Yogyakarta Suryanto dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/4). PLN Area Yogyakarta memiliki tujuh unit kantor layanan yang tersebar di DIY dan memiliki 81 jumlah penyulang, jaringan tegangan menengah (JTM) dengan panjang 5.610 kms serta 15.889 unit trafo distribusi. Selain itu juga panjang Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sebanyak 5,627 kms.
Si-Jaki bertujuan untuk mencari sumber-sumber gangguan yang mungkin akan terjadi ke depan. Supaya dapat dideteksi lebih awal dan sebisa mungkin dapat dicegah gangguan yang akan terjadi mengenai jaringan, seperti dari pohon, kabel, trafo, LBS, FCO, komponen aus, kelengkapan dan keamanan jaringan bagi lingkungan sekitar.
"Hari ini kami melaksanakan inspeksi di Jl Parangtritis atau wilayah Bantul. Dimulai dari Gardu Induk Bantul 150 KV penyulang BNL dibagi dalam dua petugas dalam satu jalur di beberapa jaringan," kata Asisten Manajer Jaringan PLN Area Yogyakarta Pundhi Nugrohojati.
Selanjutnya Si-Jaki akan melakukan dokumentasi berupa data lokasi. Jika perlu memotret indikasi bahaya maupun gangguan. "Kemudian tindakan selajutnya segera melakukan penanganan," tutur Pundhu saat melaksanakan apel bersama Si-Jaki
Dalam bulan April 2018, gangguan utama atau paling tinggi disebabkan oleh pohon, ranting atau dahan. Kemudian penebangan pohon tanpa koordinasi PLN, layang-layang, FCO dan kawat putus.
PLN berharap banyak partisipasi masyarakat terkait gangguan yang mungkin dapat mengakibatkan listrik padam. "Atau bisa juga yang dijumpai dengan melaporkan ke PLN setempat atau layanan 24 jam di concat center PLN 123," ujarnya.