Selasa 24 Apr 2018 23:28 WIB

Indonesia Ekspor Perdana Telur Tetas

Selain Myanmar, tiga negara lain jadi sasaran ekspor telur tetas asal Indonesia.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Telur (ilustrasi)
Foto: goleanabs.com
Telur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Indonesia melakukan ekspor 25.940 butir telur tetas ke Myanmar. Ekspor telur tetas tersebut merupakan yang pertama bagi Indonesia.

Pimpinan PT Unggas Lestari Unggul (ULU) Sahudin mengatakan, nilai ekspor telur tersebut mencapai Rp 200 juta. Ia mengakui angka tersebut cukup kecil. Namun, dalam kurun waktu satu tahun, ia akan mengekspor hingga 225 ribu butir telur pada tahun ini ke Myanmar. Selain Myanmar, ada tiga negara lain yang menjadi bidikan pasar ekspor selanjutnya.

"Negara ekspor selanjutnya adalah Malaysia, Singapura, dan Timor Leste," katanya saat melepas ekspor perdana di Kargo Bandara Soekarno Hatta, Selasa (24/4).

Ia menjelaskan, produk telur tetas ayam yang diekspor tersebut merupakan ULU 101 yang adalah salah satu hasil teknologi persilangan antara ayam pelung jantan dengan ayam ras betina indukan, menjadi final stock ayam komersial (Ayam ULU 101) yang memiliki performa dan kualitas daging yang baik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Final stock tersebut artinya tidak akan bisa disilangkan atau dibibit lagi, hanya digunakan untuk diternak sebagai pedaging.

Setelah ekspor perdana tersebut, ke depannya PT ULU akan mengekspor per dua bulan sekali dalam kurun waktu enam bulan untuk kemudian rutin mengirimkannya setiap bulan hingga memenuhi 225 ribu butir telur tetas ke Myanmar. Namun tergantung pada pasar di negara tersebut mengingat itu adalah ayam ULU pertama yang ada di negara tersebut. Myanmar dinilai menjadi pasar yang cukup baik mengingat tingginya konsumsi daging ayam oleh warganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement