REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah trafik penumpang di 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) pada triwulan I/2018 naik sebesar 10 persen dibanding periode yang sama pada 2017. Angkasa Pura I terus melakukan pengembangan bandara untuk memicu dan mengantisipasi potensi pertumbuhan penumpang tiap tahun.
“Pengembangan dilakukan juga untuk menjaga standar layanan kepada pengguna jasa bandara," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (24/4).
Pada triwulan I/2018 ini, trafik penumpang di 13 bandara Angkasa Pura I mencapai 22,38 juta orang. Angka itu naik sebesar 10 persen dibanding periode yang sama pada 2017 yang mencapai 20,35 juta orang.
Trafik penumpang tertinggi terjadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Jumlah penumpang di Ngurai Rai sebanyak 5,16 juta orang atau berkontribusi sekitar 23 petsen dari total trafik penumpang di bandara Angkasa Pura I. Jumlah ini tumbuh 6,95 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar 4,83 juta orang.
Trafik tertinggi kedua pada triwulan ini terjadi di Bandara Juanda Surabaya dengan total trafik sebesar 4,98 juta orang atau sekitar 22 persen dari total trafik bandara Angkasa Pura I. Jumlah ini tumbuh 8,23 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar 4,6 juta orang.
Pertumbuhan trafik penumpang tertinggi terjadi di Bandara Ahmad Yani Semarang dengan pertumbuhan sebesar 18,79 persen yaitu menjadi 1,19 juta orang dari 1 juta orang pada triwulan I tahun lalu. Pertumbuhan tertinggi kedua terjadi di Bandara Frans Kaisisepo Biak yaitu sebesar 17,96 persen menjadi 116.925 penumpang dari 99.119 penumpang pada triwulan I 2017.
Sementara itu, Bandara Adisutjipto Yogyakarta mengalami pertumbuhan penumpang tertinggi ketiga dengan pertumbuhan 17,5 persen pada triwulan I 2018 ini menjadi 1,98 juta orang dari 1,69 juta orang pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Melihat tren pertumbuhan ini dan kondisi minimnya kapasitas terutama di bandara-bandara dengan pertumbuhan tinggi seperti Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Ahmad Yani Semarang, Angkasa Pura I melakukan pengembangan bahkan pembangunan bandara baru. Misalnya terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang yang direncanakan dapat dioperasikan pada Juni 2018 sehingga dapat melayani arus mudik Lebaran 2018.
Sebagai informasi, katanya, kapasitas ideal Bandara Ahmad Yani Semarang hanya dapat menampung 800 ribu penumpang tiap tahunnya. Sedangkan pada 2017 lalu, trafik penumpang Bandara Ahmad Yani Semarang sudah mencapai 4,4 juta orang.
"Oleh karena itu Angkasa Pura I membangun terminal baru di utara jalur lepas landas dengan konsep bandara hijau," kata Faik Fahmi.
Selain itu, bandara yang tengah dibangun saat ini untuk memfasilitasi pertumbuhan penumpang yaitu Bandara Internasional Baru Yogyakarta di Kulonprogo. Sebagian besar penerbangan menuju Yogyakarta akan dipindahkan ke bandara tersebut dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Kapasitas ideal Bandara Adisutjipto saat ini yaitu dapat menampung 1,7 juta penumpang setahun. Namun pada 2017 lalu, trafik penumpang bandara ini sudah mencapai 7,8 juta orang.
Pada 2018, Angkasa Pura I menganggarkan dana investasi pengembangan dan pemeliharaan bandara sebesar Rp 18,8 triliun. Dari angka tersebut, Rp 14,8 triliun digunakan untuk pengembangan bandara dan Rp 4 triliun digunakan untuk operasional rutin.