Jumat 20 Apr 2018 15:25 WIB

Sri Mulyani Sebut Indonesia Ingin Bergabung dengan TPP

Bergabung dengan TPP bukan prioritas mendesak untuk ekonomi.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Menteri Keuangan Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku Indonesia ingin bergabung dalam Trans-Pacific Partnership (TPP). Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku, Presiden Joko Widodo ingin bergabung dalam TPP namun tidak melihatnya sebagai prioritas yang mendesak untuk ekonomi.

 

"Arahnya ke sana (TPP), tapi kami harus menangani banyak masalah struktural. Itu sebabnya pemerintah Indonesia fokus pada pembangunan konektivitas, sumber daya manusia, dan reformasi untuk kemudahan berbisnis," ujar Sri di sela-sela pertemuan Bank Dunia dan IMF di Washington, AS seperti dikutip dari CNBC, Kamis (19/4).

Setelah AS meninggalkan rencana untuk bergabung dalam kesepakatan dagang TPP, 11 negara lain memutuskan untuk menghidupkan kembali dan menyepakati versi revisinya pada Maret lalu.

 

Negara yang berpartisipasi adalah Australia, Brunei, Kanada, Cile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam. Sri mengatakan, fokus perdagangan Indonesia di masa depan tidak terpaku pada negara-negara anggota TPP."Kami memastikan Indonesia fokus mencari pasar-pasar nontradisional. Kami melihat Asia Tengah, India, dan Afrika," ujar Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement