Kamis 19 Apr 2018 13:21 WIB

Jokowi Prediksi Kendaraan Listrik akan Berkembang ke Depan

Industri otomotif diyakini akan tetap berada di jalur yang tepat.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Jokowi ditemani Menperin Airlangga Hartarto dan Setkab Pramono Anung mengunjugi pameran IIMS 2018 di Jiexpo Kemayoran, Kamis (19/4).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Jokowi ditemani Menperin Airlangga Hartarto dan Setkab Pramono Anung mengunjugi pameran IIMS 2018 di Jiexpo Kemayoran, Kamis (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai industri otomotif tidak akan tergerus dengan adanya revolusi industri 4.0. Meski revolusi ini menuntut teknologi, tapi industri otomotif tetap akan berkembang mengikuti arus zaman.

Jokowi menjelaskan, revolusi industri 4.0 memang menjadikan berbagai industri harus membuat inovasi dengan teknologi yang semakin canggih. Kecanggihan ini membuat produk otomotif yang diproduksi lebih sederhana.

 

Untuk otomotif, perkembangan kendaraan listrik baik motor maupun mobil menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri. Kendaraan ini disebut akan lebih ramah lingkungan dan memiliki komponen yang jauh lebih sedikit dari kendaraan sekarang.

"Perbandingan komponen mobil listrik tersebut bahkan bisa mencapai 1:10 dari mobil biasa. Artinya apa, jika suatu saat semua mobil di Indonesia sudah ganti mobil listrik, industri otomotif menciut 90 persen," ujar Jokowi saat pembukaan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2018, Kamis (19/4).

Dia menjelaskan, perkembangan kendaraan khususnya mobil listrik memang semakin diminati pelaku industri karena jauh lebih sederhana dalam pengerjaan kontruksinya. Selain itu kendaraan listrik pun jauh lebih hemat dalam onderdil karena lebih lama mengalami kerusakan.

Di sisi lain perkembangan e-commerce yang berkecimpung dalam transportasi publik pun bisa membuat kebutuhan kendaraan pribadi menurun. Masyarakat yang membutuhkan kendaraan tinggal menyewa baik itu harian atau pun mingguan.

 

Mereka tidak usah lagi membeli kendaraan dan hanya memakainya sesekali saja. Masyarakat juga bisa lebih mudah mengakses kendaraan cukup dengan teknologi melalui handphone dan mencari kendaraan yang memang bisa dipakai ketika diperlukan.

Meski perkembangan teknologi dan revolusi industri 4.0 bisa mempemudah hidup masyarakat, tapi Jokowi masih optimis industri otomotif tetap akan berada di jalur yang tepat.

 

"Saya percaya dengan revolusi industri 4.0 untuk pertumbuhan sektor otomotif akan melonjak bukan menciut. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan bertambah bukan berkuarang," ujar Jokowi.

Perkembangan industri, kata Jokowi memang tidak bisa dihindari. Tapi akan ada pekerjaan yang bergerser yang membuat sebuah industri justru bisa berkembang baik di sektor otomotif atau pun transportasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement