Rabu 18 Apr 2018 11:19 WIB

Malang Miliki 14.327 Usaha Industri Rumahan

Mayoritas pelaku industri rumahan itu diproduksi oleh Kepala Rumah Tangga Perempuan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Para pekerja indusri rumahan membersihkan sarang burung walet  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Para pekerja indusri rumahan membersihkan sarang burung walet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Malang, Penny Indriani mengungkapkan ada 99.213 usaha mikro di Malang yang tersebar di lima kecamatan. Dari angka itu, 14.327 di antaranya berasal dari industri rumahan. "Serta 8.552 diproduksi oleh KRTP (Kepala Rumah Tangga Perempuan, Red)," kata Penny melalui keterangan resmi yang diterima oleh Republika.co.id, Rabu (18/4).

Melihat angka ini, DP3AP2KB Kota Malang pun menggelar Gelar Produk Industri Rumahan pada Selasa (17/4) di Kantor DP3AP2KB. Gelaran produk industri rumahan ini bertujuan meningkatkan produktivitas perempuan pengembang ekonomi lokal. Kemudian diberikan pelatihan sehingga perempuan mampu berdayaguna untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui industri rumahan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto saat membacakan sambutan tertulis PJS Walikota Malang, menyampaikan, kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dari pembangunan ekonomi. Caranya, dengan menggunakan strategi penciptaan lapangan kerja, reinvestasi, pemenuhan kebutuhan hidup pokok dan pengembangan SDM.

Dengan demikian dapat terwujud peningkatan kemampuan dan kemandirian, peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga, pengurangan penduduk miskin serta peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. "Terkait hal itu, saya menyambut baik kegiatan ini dengan harapan dapat menumbuhkan dan menguatkan sentra usaha ekonomi yang berbasis rumah tangga. Dan saya percaya, Kota Malang memiliki potensi yang sangat besar," jelasnya.

Meski berpotensi baik, dia menilai, industri rumahan masih belum masuk dalam database usaha secara masif dan sistemik di organisasi perangkat daerah. Untuk itu, ia berharap agar DP3AP2KB Kota Malang sebagai penyelenggara kegiatan segera menyusun database dan juga roadmap untuk pendampingan pelatihannya.

Dengan demikian secara terpadu dapat dilakukan langkah program peningkatan kualitas SDM, kualitas produksi, akses pembiayaan dan permodalan serta akses pasar. "Dan perlu saya tegaskan bahwa usaha rumahan menjadi salah satu pilar strategi, bagi ekonomi kerakyatan" tuturnya lagi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement