REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SVP Fuel & Marketing Distribution Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto menjelaskan untuk bisa memproduksi BBM standar Euro 4, Pertamina melakukan pengembangan kilang, salah satunya di kilang Langit Biru, Cilacap.
Pada Desember 2018 ini ditargetkan pengembangan kilang tersebut sudah selesai dilakukan. Gigih menjelaskan, dengan pengembangan ini, maka nantinya Kilang Cilacap akan menambah kapasitas sebesar 91 ribu barel per hari.
Gigih mengatakan, pihak Pertamina melakukan pengembangan dari sisi teknologi sehingga bisa memproduksi BBM dengan standar Euro 4. "Desember 2018 selesai. Jadi, kita kembangkan teknologinya," ujar Gigih di Komplek Parlemen, Senin (16/4).
Pertamina telah menetapkan kontraktor yang membangun proyek Langit Biru Cilacap yakni JGC Corporation. Porsi kepemilikan Pertamina di kilang tersebut 55 persen, sementara sisanya dimiliki Saudi Aramco.
Nilai investasi proyek ini sekitar 5,5 miliar dolar AS. Adapun jika kilang ini selesai, maka terjadi peningkatan kapasitas menjadi 370 ribu barel per hari.
Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau modifikasi Kilang Cilacap awalnya ditargetkan selesai 2021. Namun, belakangan Pertamina mengatur ulang jadwal tersebut hingga 2023.
Saat beroperasi, kilang ini tidak bisa lagi memproduksi Premium. Ini juga sesuai dengan Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu Peraturan Menteri LHK Nomor P20/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2017, yang mewajibkan penggunaan standar Euro 4 untuk BBM secara bertahap mulai September 2018 hingga 2021.