Rabu 11 Apr 2018 15:52 WIB

Ekonom ADB: Perang Dagang Belum Pengaruhi Indonesia

Perekonomian Indonesia masih didorong oleh aktivitas domestik.

Perang dagang AS dengan Cina
Foto: republika
Perang dagang AS dengan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Ekonom senior Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), Priasto Aji, berpendapat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina belum terlihat akan memberikan pengaruh bagi Indonesia.

"Kalau dari asesmen kami, secara umum bagi Indonesia dampaknya tidak terlalu besar," kata Priasto ditemui usai temu media di Jakarta, Rabu (11/4).

Ia menilai, dampak dari perang dagang sebagai ketidakpastian eksternal tidak besar karena perekonomian Indonesia masih didorong oleh aktivitas domestik (domestic driven economy).

"Perang dagang mungkin akan efeknya akan ada pengaruh pada aktivitas ekonomi di China dan AS. Namun untuk Indonesia saat ini masih belum terlihat akan ada pengaruh," ujar Priasto.

 

Baca juga, Dunia Khawatir Perang Dagang antara Cina dan AS.

 

Kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina dimulai setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif untuk produk impor baja sebesar 25 persen dan produk aluminium 10 persen.

AS menerapkan tarif perdagangan tinggi sebagai upaya menekan China supaya menyeimbangkan neraca perdagangannya. AS merasa dicurangi oleh China yang surplus 50 miliar dolar AS per tahun dalam perdagangan dengan AS.

Laman resmi Kementerian Perdagangan Cina, Kamis (5/4), menyebutkan Pemerintah China akan mengenakan tarif 25 persen terhadap 106 produk dari AS sebagai balasan terhadap pengenaan bea pada 1.300 produk Cina yang masuk ke AS.

Sebanyak 106 produk AS tersebut terbagi dalam 14 kategori, di antaranya kedelai, otomotif, pesawat penumpang, dan kimia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement