REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dirut PT. KAI, Edi Sukmoro, melakukan peninjauan ke sejumlah titik guna melihat kesiapan stasiun, kereta maupun jalur jelang mudik lebaran. Hasilnya, terdapat sejumlah titik yang dirasa memiliki kerawanan, teknis maupun nonteknis.
"Daop VII tadi ada tujuh titik rawan, yang harus diperhatikan secara khusus itu dua," kata Edi, Selasa (10/4) malam.
Mulai dari rawan longsor, rawan banjir dan rawan amblas. Ia menegaskan, sebagian besar memang berada di jalur-jalur Daop VII Madiun, sedangkan di Daop VI relatif tidak ada titik-titik rawan.
Selain itu, kerawanan ini soal perlintasan sebidang, dan sudah diminta agar itu dijaga betul. Pasalnya, masih ada perlintasan-perlintasan yang ternyata belum menggunakan palang pintu, jadi harus dijaga demi menghindarkan kecelakaan.
Edi menegaskan, salah satu target yang harus tercapai tidak lain nol kecelakaan, semua lengkap dan tidak ada kejaian luar biasa yang terjadi. Kenaikan penumpang, Edi menuturkan ada kenaikan perjalanan sekitar empat persen.
Tahun ini, ada 399 jumlah perka, dan sampai hari ini untuk tanggal-tanggal yang mendekati hari H biasanya tiketnya sudah habis. Ia menegaskan, sejak hari ini KAI sudah memberikan perhatian khusus untuk perlintasan yang tidak dijaga.
"Karena terjadinya (kecelakaan) selalu biasanya di perlintasan yang tidak terjaga, lalu kendaraan masuk lalu dia terjebak, mogok di perlintasan, kereta lewat, untuk itu kita mengerahkan personil untuk menjaga di perlintasan sebidang," ujar Edi.