Selasa 10 Apr 2018 13:44 WIB

Bulog Jember Serap 16.918 Ton Setara Beras

Petugas Bulog gencar turun ke lapangan untuk membeli gabah atau beras petani.

Pekerja mengemas beras hasil pembelian dari petani di Gudang Bulog  (ilustrasi)
Foto: Asep Fathulrahman/Antara
Pekerja mengemas beras hasil pembelian dari petani di Gudang Bulog (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre XI Jember menyerap beras petani sebanyak 16.918 ton setara beras hingga 9 April 2017. Target yang dipatok Bulog setempat untuk pengadaan beras tahun 2018 sebanyak 113 ribu ton setara beras.

"Bulog Jember akan melakukan penyerapan beras dan gabah petani secara maksimal tahun ini dengan target rincian yakni serapan beras premium dan medium mencapai 103 ribu ton, sedangkan sisanya serapan gabah," kata Wakil Kepala Bulog Sub Divre XI Dwiana Puspita Sari di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (10/4).

Menurut dia, petugas Bulog gencar turun ke lapangan untuk membeli gabah/beras petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 5 tahun 2015.

"Kami juga melakukan sinergi dan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura, serta Komando Distrik Militer (Kodim) 0824 Jember dalam melaksanakan serapan beras/gabah di lapangan," tuturnya.

Berdasarkan Inpres No 5 tahun 2015 yang merupakan inpres terakhir soal HPP gabah dan beras menyebutkan HPP untuk gabah kering panen (GKP) ditetapkan sebesar Rp 3.700 per kilogram, sedangkan untuk gabah kering giling (GKG) ditetapkan sebesar Rp 4.600 kilogram, dan HPP untuk beras sebesar Rp 7.300 per kilogram.

"Puncak panen raya di Jember terjadi pada Maret 2018, namun pada April 2018 masih ada sejumlah wilayah yang masih panen, sehingga petugas Bulog bersama sejumlah instansi terkait terus melakukan pemantauan di lapangan untuk menyerap gabah/beras petani," katanya.

Ia menjelaskan realisasi serapan beras dan gabah petani yang dilakukan Bulog Jember pada tahun 2017 sebesar 97.823 ton. Atau setara beras dari target 72 ribu ton setara beras atau mencapai 134 persen dari target yang dipatok Bulog pusat.

"Dengan melakukan kerja sama yang baik seperti tahun lalu, kami berharap tahun ini sinergi tersebut juga sukses melakukan penyerapan beras dan gabah petani semaksimal mungkin, sehingga target yang dipatok Bulog pusat sebesar 113 ribu ton setara beras dapat tercapai," ujarnya.

Sementara Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Jember Jumantoro berharap Bulog tidak menutup mata dengan kualitas gabah atau beras petani yang baik. Bulog diharapkan membeli gabah/beras petani dengan harga yang layak dan tidak menggunakan HPP.

"HPP itu sudah tidak relevan karena Inpres tersebut dikeluarkan pada 2015, sehingga kami berharap pemerintah menetapkan HPP baru dan Bulog memberikan harga yang layak terhadap komoditas pangan yang dijual petani," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement