Senin 09 Apr 2018 18:33 WIB

Mandiri Syariah Bidik Sektor Kesehatan

Sektor kesehatan sejalan dengan fokus yang dibidik Mandiri Syariah tahun ini.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Pembiayaan BSM. Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (12/3).
Foto: Republika/ Wihdan
Pembiayaan BSM. Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membidik bisnis di sektor kesehatan. Salah satu strateginya melalui partisipasi acara Islamic Healthcare Expo (IHex) 2018 yang digelar Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) di JCC Senayan, Selasa-Kamis (10-12/4).

Group Head Institutional Banking Mandiri Syariah, Achmad Fauzi, mengatakan BSM sangat berminat bekerja sama dengan rumah sakit anggota MUKISI dalam berbagai layanan dan produk. BSM memikili produk antara lain, cash manajemen, pembayaran gaji, pembiayaan ritel untuk pegawai, juga pembiayaan komersial untuk investasi maupun modal kerja. Selain itu, kerjasama juga bisa mencakup pembukaan gerai di rumah sakit.

Selama ini, penyaluran pembiayaan BSM kepada rumah sakit masuk kategori pembiayaan komersial dengan plafon Rp 5 miliar sampai Rp 30 miliar. Dengan potensi anggota MUKISI sebanyak 300 rumah sakit, potensi pembiayaan diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun sampai Rp 9 triliun. Saat ini, pangsa pasar (market share) BSM di pembiayaan perbankan syariah kepada industri rumah sakit sebesar 26 persen.

"Kerja sama dengan rumah sakit sudah banyak jumlahnya hampir di setiap kota besar ada yang kerja sama dengan cabang-cabang. Sejak 2014 NPF nol persen di pembiayaan rumah sakit. Karena bisnis ini memiliki prospek yang baik," terang Fauzi kepada wartawan di Jakarta, Senin (9/4).

Fauzi menambahkan, Mandiri Syariah akan terus meningkatkan teknologi dan fasilitas sesuai dengan kebutuhan industri ini. Teknologi Cash Management System yang dimiliki BSM saat ini dinilai sudah cukup baik. Ke depan, BSM akan mengembangkan Billing Payment yang mengintegrasikan sistem antara rumah sakit dan bank.

BSM juga akan terus proaktif menawarkan desain solusi produk dan layanan berbasis syariah bagi industri kesehatan. "Kami juga berharap kerja sama ini tidak terbatas pada institusinya saja tapi juga pegawai dari institusi tersebut dapat menggunakan produk retail Mandiri Syariah seperti Tabungan BSM, Tab Mabrur, Pembiayaan Griya, Pembiayaan Kendaraan (BSM OTO), Gadai dan Cicil Emas, dan lain-lain," imbuh Fauzi.

IHex 2018 tersebut akan diisi oleh berbagai konferensi dan workshop seputar dunia kesehatan. Pada expo tersebut Mandiri Syariah akan menandatangani MoU dengan beberapa rumah sakit meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, maupun cash management dengan prinsip syariah. Termasuk di dalamnya dukungan supply chain untuk para rekanan rumah sakit.

Corporate Secretary Mandiri Syariah, Rizky Wisnoentoro, menambahkan partisipasi Mandiri Syariah di expo tersebut menjadi salah satu upaya menyosialisasikan produk layanan syariah khususnya bagi industri kesehatan.

"Rumah sakit dan pendidikan Islam adalah sektor yang sedang bertumbuh seiring meningkatnya kelas menengah Muslim. Sektor kesehatan dan pendidikan tersebut sejalan dengan salah satu fokus yang dibidik Mandiri Syariah tahun ini," ucap Rizky.

Rizky menambahkan, rumah sakit menjadi salah satu fokus pembiayaan Mandiri Syariah. Tetapi fokus utama tetap pada pembiayaan ritel.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement