REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengusulkan kuota yang ada di kereta api (KA) bandara dari PT Railink bisa digunakan untuk penumpang kereta rel listrik (KRL) lintas Tangerang-Duri. Dengan begitu KA bandara bisa mengantar penumpang KRL dari Stasiun Duri ke Batu Ceper, begitu juga sebaliknya.
Terkait rencana tersebut, Direktur Utama Heru Kuswanto mengatakan rencana tersebut masih terus dikoordinasikan. "Makanya mau dibahas dulu kan. Lagi kita bahas dengan Pak Dirjen (Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri)," kata Heru di Stasiun Duri, Jumat (6/4).
Heru menjelaskan jika rencana tersebut direalisasikan nantinya, dia menegaskan mekanismenya harus sesuai dengan apa yang selama ini diterapkan untuk KA bandara. Salah satunya mengenai aturan tempat duduk yang berlaku di KA bandara yaitu tidak boleh ada penumpang yang berdiri.
Untuk itu, Heru menagaskan pihaknya masih akan mematangkan konsepnya jika KA bandara akan digunakan untuk pengguna KRL lintas Tangerang-Duri. "Jumlahnya berapa harus dimatangkan dulu karena kami rapat dengan dirjen, kami sampaikan punya plafon kami hanya jual tempat duduk maksimal satu rangkaian 272 orang," jelas Heru.
Dengan begitu, Railink hanya bisa menyediakan kuota yang hanya tersedia sesuai bangku kosong saat KA bandara melintas. Hanya saja, Heru memastikan semua detil mekanisme rencana tersebut masih dibahas untuk menemukan kesepakatan.
Sebelumnya, Budi menginginkan semua langkan solusi untuk mengurai kepadatan di Stasiun Duri bisa dilalukan mulai Senin (9/4). Selain menggunakan KA bandara, Budi juga meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) bisa nembahkan satu KRL nya untuklintas Tangerang-Duri saat jam sibuk sore dan pagi hari dengan //headway// 20 menit sekali.