REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menyebut, berdasarkan survei di Lampung pada Maret 2018 harga beras mengalami penurunan dari sebelumnya, namun harga jualnya masih mahal. Penurunah harga pada bulan tersebut dikarenakan petani memasuki musim panen.
''Memang pada Maret lalu sedang panen, harga beras ikut turun tapi harga (jual)-nya masih mahal di atas HPP (harga pembelian pemerintah) plus 20 persen,'' kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Bambang Widjonarko pada keterangan pers di Bandar Lampung, Senin (2/4).
Ia mengatakan, harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai Rp 11.500 per kg untuk kualitas premium, sedangkan harga beras terendah yang diperjualbelikan bulan iini mencapai Rp 9.000 per kg untuk beras kualitas asalan.
Sedangkan rata-rata harga beras tingkat penggilingan kualitas premium mengalami penurunan sebesar 3,04 persen, kualitas medium turun 2,56 persen, dan kualitas asalan juga turun menjadi 1,75 persen.
BPS mencatat rata-rata harga beras di tingkat penggilingan gabah menurut kelompok kualitas pada Maret 2018 yakni beras premimum tertinggi Rp 11.500 per kg terendah Rp 10 ribu per kg, beras medium tertinggi Rp 11 ribu per kg terendah Rp10 ribu per kg, dan beras asalan tertinggi Rp 11 ribu per kg dan terendah Rp 9.000 per kg.
Bambang mengatakan, harga beras pada awal tahun hingga pertengahan Maret masih mengalami kenaikan yang tinggi. Namun, setelah petani memasuki musim panen pada Maret lalu, harga berangsur turun namun masih mahal karena masih di atas HPP plus 20 persen.
Pemantauan Republika.co.id di pasar tradisional dalam Kota Bandar Lampung, Senin (2/4), harga beras berbagai kualitas cenderung menurun dari harga sebelumnya yang melonjak tinggi. Penurunan harga, menurut pedagang dikarena petani di sentra produksi gabah di Lampung mulai panen pada Maret 2018.
Baca juga, Jakarta Saja Panen, Masa Masih Mau Impor Beras.
Harga beras premium yang dijual Husnan, pedagang beras di Pasar Tani Kemiling, memang sudah turun dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.500 per kg. Hal sama juga terjadi pada harga beras kualitas medium dan asalan. Menurut dia, harga beras berbagai kualitas masih belum stabil atau normal.
''Kalau harga beras kualitas premiun turun di bawah HET. Tapi harga beras medium dan asalan turunnya sedikit bahkan hampir sama harganya. Tinggal tergantung merek dan kemasannya,'' katanya.