REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Satori Ismail menyatakan penerapan sistem ekonomi dan perbankan syariah berpotensi menjadi lokomotif perekonomian Indonesia. Menurutnya, perkembangan sistem ekonomi syariah menuju arah positif
"Apalagi saat ini untuk bisnis perbankan sudah sangat menjanjikan bahkan bank tidak kolaps jika bersyariah," kata Ahmad saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (26/3).
Pernyataan Ahmad menanggapi Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang menjadi Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang berhasrat memajukan ekonomi syariah sebagai kekuatan ekonomi baru.
Ahmad mengungkapkan sejumlah pengelola bisnis perbankan maupun bank mulai menerapkan sistem ekonomi syariah. Perkembangan sistem ekonomi syariah menurut Ahmad, mulai 1990-an dengan pergerakkan menuju arah positif.
"Apalagi jika MUI terus menggelorakan, seperti wisata syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah maka diharapkan akan terus berkembang," ujar Ahmad.
Ahmad menuturkan dua hal yang perlu diperhatikan guna memajukan ekonomi syariah yakni harus bersaing dengan pengelola perbankan konvensional dan meningkatkan pemahaman masyarakat. Sementara itu, ekonom INDEF Nailul Huda mendukung upaya pemerintah Indonesia menggerakkan ekonomi syariah dengan memajukan sumber daya manusia (SDM).
"Ekonomi syariah sebenarnya sudah ada namun beberapa memang terdapat nilai lokal Indonesia seperti manusianya kalau dilihat pasti bisa karena tataran ekonomi Indonesia menganut prinsip dari koperasi," tutur Nailul.
Nailul menyatakan tantangan penerapan ekonomi syariah terletak pada sektor penting seperti perdagangan yang menyerap banyak tenaga kerja dan pendorong perekonomian. Nailul menyarankan pemerintah harus mengembangkan perbankan syariah terlebih dahulu kemudian menggerakkan perdagangan. Nailul optimistis sistem ekonomi syariah dapat diterapkan di Indonesia karena mayoritas rakyat beragama muslim sehingga menjadi kekuatan.
Selain itu, pendidikan sumber daya manusia yang mengelola ekonomi syariah harus berbasis syariah namun perguruan tinggi atau universitas negeri di Indonesia masih kurang mengajarkan ilmu ekonomi Islam sehingga bisa menggulirkan program pertukaran pelajar dengan Malaysia yang telah banyak mengajarkan ekonomi syariah.
Sebelumnya, Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dilantik sebagai Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menegaskan pemerintah serius menggarap potensi ekonomi syariah agar Indonesia tidak hanya sebagai konsumen maupun pangsa pasar industri bagi negara lain.
Berdasarkan data, Moeldoko mengungkapkan penggunaan pembiayaan syariah mencapai 41,8 persen yang sebagian digunakan unuk konsumsi sedangkan pembiayaan modal kerja sebanyak 34,3 persen dan investasi sekitar 23,2 persen.
Moeldoko memaparkan aset perbankan syariah pada sektor industri keuangan syariah mencapai Rp435 triliun pada 2017 atau 5,8 persen dari total aset perbankan Indonesia.