Senin 26 Mar 2018 14:10 WIB

Meteran SPBU Diindikasi Curang, Pertamina Minta Maaf

Pihak SPBU hanya membebankan biaya pertalite sebesar 55 liter ke konsumen itu.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
SPBU yang mengisi pertalite hingga volumenya mencapai 78,10 liter yang dikeluhkan seorang konsumen.
Foto: Istimewa
SPBU yang mengisi pertalite hingga volumenya mencapai 78,10 liter yang dikeluhkan seorang konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III meminta maaf terkait kejadian pengisian BBM jenis Pertalite melebihi kapasitas tangki yang melibatkan pemilik Nissan Serena Nopol B 2224 SEB pada pekan lalu. Sebagai respons terhadap keluhan yang disampaikan pelanggan, pihak SPBU hanya membebankan biaya Pertalite sebesar 55 liter kepada pemilik mobil.

Kejadian ini sempat viral di media sosial. Pemilik Serena merasa dirugikan dengan pelayanan SPBU 34 13501 Jalan Raya Condet Kramatjati, Jakarta Timur. Mobilnya yang berkapasitas 60 liter, namun saat diisi Pertalite volumenya mencapai 78,10 liter dengan total tagihan sebesar Rp 593.560,-.

"Setelah kami melakukan uji tera sesuai dengan ketentuan standar Pertamina, didapatkan bahwa nozzle tersebut sudah sesuai standar yaitu dengan batas toleransi dibawah -60 ml per 20 liter. Kita dapati nozzle tersebut setelah diuji tera masih berada pada batas toleransi yang sesuai yaitu -40 ml per 20 liter," terang Dian Hapsari, Marketing Operation Region III Pertamina melalui keterangan persnya, Senin (26/3).

Dian menambahkan, Saat ini nozzle pertalite tersebut sementara ditutup untuk dilakukan pengecekan oleh badan yang berwenang yaitu Badan Metrologi. Pengecekan akan dilakukan Senin (26/3) hari ini. "Ini merupakan langkah pertamina memastikan pelayanan kepada konsumen," tutup Dian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement